News
Rabu, 23 Maret 2011 - 14:24 WIB

60% Bahan baku kimia untuk industri masih impor

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Hingga kini Indonesia masih sangat tergantung dengan bahan baku kimia untuk kebutuhan industri. Beberapa investasi di bidang petrokimia akan masuk untuk menekan ketergantungan impor bahan baku kimia.

“Hampir 60% dari industri kita bahan kimianya diimpor, kita juga ingin memastikan pembangunan refinery (kilang),” kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di kantornya, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (23/3/2011).

Advertisement

Selama ini, kebutuhan bahan baku kimia untuk industri bermacam-macam mulai dari industri tekstil, ban, plastik dan lain-lain. Umumnya berbagai jenis kimia yang digunakan sebagai unsur pembuatan produk tekstil.

Hidayat mengungkapkan kelompok usaha terkemuka asal Korea Selatan, Lotte Group kini siap menanamkan investasi sebesar US$ 5 miliar untuk membangun pabrik plastik atau petrokimia lain di Indonesia.

“Lotte yang investasi kira US$ 5 miliar, milih lokasi antara di Merak dan di Subang,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan sektor petrokimia akan menjadi sektor prioritas kedua setelah agribisnis yang akan dikembangkan oleh pemerintah. Selain untuk menopang hilirisasi juga menekan importasi bahan baku.

“Dalam 5 tahun ini kan kita punya produksi untuk nafta, refinery minyak di pekalongan bisa menghasilkan BBM yang bsia didistribusikan lewat Pertamina,” katanya.

(dtc/tiw)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif