Mereka memiliki nazar kolektif sebagai wujud doa dan lelaku prihatin yang ditujukan untuk kemenangan pasangan calon yang didukung.
Puluhan PNS berkumpul di gudang belakang Kantor Dinas Pendapatan dan Perpajakan Daerah (DP2D) Sragen. Mereka saling memamerkan bentuk kepala tak berambut sehabis dicukur tukang potong rambut yang sengaja didatangkan.
“Aku dipecat ya rapapa. Lha wong wis meh pensiun. Sing penting ada perubahan karena ADA yang menang. Orang mau cukur gundul, mau begini atau begitu kan hak pribadi masing-masing. Kalau pejabat mau
marahi ya kebangetan,” celetuk Harsono, 55, PNS asal Mekar Asri RT 1/XI, Nglorog, Sragen.
“Aku dipecat ya rapapa. Lha wong wis meh pensiun. Sing penting ada perubahan karena ADA yang menang. Orang mau cukur gundul, mau begini atau begitu kan hak pribadi masing-masing. Kalau pejabat mau
marahi ya kebangetan,” celetuk Harsono, 55, PNS asal Mekar Asri RT 1/XI, Nglorog, Sragen.
Nazar cukur rambut sampai botak tidak hanya dilakukan Harsono dan belasan PNS lainnya di DP2D Sragen. Nazar serupa juga dilakukan para sopir pejabat di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Sragen.
Sementara, dari arah barat Jl Raya Sukowati, rombongan warga tiga desa, yakni Desa Suwatu, Tanon dan Pengkol berjalan dengan membawa tiga tumpeng yang diletakkan dalam panci berukuran besar. Mereka juga membawa bendera merah putih dan bendera bergambar pasangan ADA.
Setelah berjalan sekitar lima jam, rombongan yang dipimpin Wakil Ketua Komisi I DPRD Sragen Mahmudi Tohpati akhirnya tiba di Kuwungsari, tempat kediaman Agus Fatchurrahman. Mahmudi spontan sujud syukur dua kali di depan pintu gerbang rumah Agus. Kedatangan Mahmudi disambut pelukan hangat sebagai sahabat sejati dari Agus.
Wakil Bupati (Wabup) tak berkata apa-apa, hanya tangan kanannya menepuk ringan punggung Mahmudi seraya menanyakan kabarnya.
“Ini semua bukan dari saya mas, tapi dari warga kecamatan Tanon yang bernazar membawa bancaan untuk mas Agus,” ujar Mahmudi dengan nada sendu.
“Ya, wis tak tampa. Ayo didongani sisan bareng-bareng,” timpal Agus.
Seusai berdoa bersama Agus mengambil masing-masing jenis makanan untuk kali pertama. “Ayo tak kancani mangan. Mangga-mangga!” ujarnya.
trh