News
Sabtu, 19 Maret 2011 - 23:51 WIB

Banjir lahar dingin terjang permukiman warga Code

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jogja (Solopos.com)– Banjir lahar dingin Merapi kembali menerjang permukiman warga di sepanjang Kali Code, Sabtu (19/3/2011) malam. Kali ini terjangan banjir lebih kuat sehingga mengakibatkan tumpukan pasir dan beronjong di sepanjang aliran Kali Code jebol.

”Ketinggian air Kali Code mulai naik drastis sekitar pukul 18.30 setelah hujan deras mengguyur kawasan lereng Gunung Merapi dan Kota Yogyakarta sejak sore sekitar pukul 17.00. Air naik secara drastis hanya dalam waktu satu jam. Padahal, pada banjir lahar dingin serupa tanggal 29 November 2010 lalu, penambahan volume air berlangsung selama dua jam,” kata Haryanto (57) Ketua RW 3 Ledok Tukangan, Danurejan, Sabtu (19/3/2011) di Yogyakarta.

Advertisement

Terjangan banjir lahar dingin paling parah terjadi di wilayah Jogoyudan, Kecamatan Jetis, khususnya di permukiman sepanjang Kali Code. Air masuk ke permukiman warga sejauh 50 meter dari bibir talut dengan ketinggian hingga 1,25 sentimeter. Banjir yang menerjang permukiman warga berupa air bercampur pasir.

Wali Kota Yogyakarta Hery Zudianto mengatakan, sekitar 800 warga di sepanjang aliran Kali Code diungsikan ke tempat-tempat yang lebih tinggi, baik ke posko-posko pengungsian maupun rumah-rumah warga.

”Kami segera menyalurkan bahan makanan dan kebutuhan pokok bagi warga yang mengungsi,” ujarnya.

Advertisement

Para pengungsi salah satunya terletak di Posko Pengungsian RW 03, Ledok Tukangan, Danurejan. Di tempat tersebut terdapat 250 warga yang mengungsi. Mereka terpaksa mengungsi sebab rumah mereka terendam air.

Akibat tersapu banjir lahar dingin yang datang secara tiba-tiba, sebagian warga tak sempat menyelamatkan barang-barang mereka, seperti kasur, lemari, pakaian, dan peralatan rumah tangga. ”Banjir kali ini lebih tinggi daripada November tahun lalu. Kalau dulu hanya selutut, sekarang tinggi air sampai setinggi dada,” kata Yuli, warga RT 15, RW 03 Ledok Tukangan, Danurejan, Yogyakarta. (Kompas.com)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Lahar Dingin
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif