SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu namun dua kru truk pengangkut minuman ringan Coca Cola menderita luka lecet. Kedua korban adalah sopir dan kernet truk bernopol H 1373 VY, Zainal Irfan, warga Muntilan, Magelang dan Ngadiman, warga Pucangan, Desa Manisrenggo, Kabupaten Klaten.
Informasi yang dihimpun Espos, tiga truk melaju dari arah timur, berjalan beriringan. Truk terdepan bernopol AE 8284 US yang dikemudikan Andi, 27, warga Ponorogo, disusul truk kedua bernopol AD 1603 RB yang bermuatan kayu disopiri Witanto, 30, warga Melikan, Desa Setrorejo, Kecamatan Baturetno, Wonogiri dan truk terakhir pengangkut minuman ringan Coca Cola berada di posisi ketiga.
Kondisi truk kedua dan ketiga ringsek di bagian depan dan kaca pecah. Kerusakan terparah terjadi pada bagian depan truk yang disopiri Zainal karena bemper depan terlepas. Sedangkan, truk terdepan tidak mengalami kerusakan. “Saya juga heran, pedal rem saat kami injak truk tidak berhenti,” ujar Zainal.
Apakah rem blong? Warga Muntilan itu mengaku tidak tahu. “Jika rem blong mestinya di simpang empat Pasar Pokoh tidak berhenti saat jalanan menurun.” Sopir truk dum, Andy mengatakan truk dalam kondisi kosong. “Kami akan mengambil pasir merapi di Solo karena lampu di simpang empat Ponten menyala merah, kami menghentikan truk. Tahu-tahu dari arah belakang terdengar suara duer. Kami kaget. Secara reflek kami menginjak rem sehingga tidak menabrak mobil di depannya.”
Petugas Satlantas turun ke TKP (tempat kejadian perkara) mengatur arus lalu lintas agar tidak macet. Dua truk yang mengalami rusak ringan segera dipinggirkan. “Suara benturan sangat keras. Sopir truk Coca Cola sempat tergencet dan dievakuasi warga,” ujar Untung, warga setempat.
(tus)