SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Jakarta — Effendi Choirie dipecat PKB dari DPR. Keanggotaannya di Senayan di-recall partai yang mengusungnya untuk duduk di Komisi I DPR. Pria yang akrab disapa Gus Choi ini akan melakukan perlawanan.
“Sebagai wakil rakyat saya tidak pernah ada pelanggaran kode etik, tidak pernah KKN, dan tidak pernah transaksional. Secara prosedur dan dasar hukum, pemecatan saya cacat hukum,” kata Gus Choi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/3/2011).
Gus Choi mengaku berjuang untuk membela kepentingan rakyat dan membela kepentingan negara melalui angket mafia pajak. Dia menjalankan tugas sesuai tanggung jawab sebagai anggota DPR, seperti yang dijabarkan dalam konstitusi dan UU.
“Sejak jadi anggota DPR selama 11 tahun, saya terus menjaga integritas diri, menjaga moralitas, menjaga idealisme dan profesionalitas,” tambahnya.
Dia juga menegaskan, pemecatan itu ada indikasi melawan hukum. Keputusan DPP PKB cacat karena tidak ada rapat Majelis Tahkim. Juga Majelis Tahkim tidak melakukan klarifikasi kepada dirinya.
“Tidak ada kesempatan pembelaan di depan majelis. Majelis Tahkim juga belum didaftarkan ke Kemenkum HAM. Sampai sekarang saya belum menerima surat pemberhentian dari DPP PKB,” terangnya.
Anehnya, surat dari DPP PKB tentang pemberhentian dia dan Lily Wahid langsung direspons Ketua DPR Marzuki Alie. Surat dari Marzuki ke KPU tanpa dimusyawarahkan dengan 4 pimpinan DPR lainnya.
“Semua sudah saya kontak, dan mereka tidak tahu dan menyesalkan sikap Marzuki. Marzuki sembrono, gegabah dan melanggar kode etik dan UU,” imbuhnya.
Dia juga menuding adanya konspirasi besar antara Marzuki, Muhaimin, dan Ketua MK Mahfud MD, yang membatalkan judicial review UU MPR, DPR, dan DPD tentang Persidangan.
“Meski demikian kami akan tetap mengajukan ke pengadilan, kalah, menang urusan belakangan. Saya hanya membela yang benar dan rakyat. Saya tetap istiqomah,” tuturnya.
detik.com