News
Selasa, 8 Maret 2011 - 14:03 WIB

Konversi elpiji berhenti, industri tabung PHK 25.000

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Industri pembuat tabung elpiji 3 Kg selama setahun terakhir sudah tak beroperasi karena tak lagi mendapat order dari Pertamina. Industri tabung memastikan telah merumahkan dan mem-PHK kurang lebih 25.000 orang tenaga kerjanya.

“Kita ini ibaratnya sudah nangis keras dan teriak-teriak,” kata Ketua Umum Asosiasi Produsen Tabung Baja (Asitab) Tjiptadi kepada detikFinance, Selasa (8/3/2011)

Advertisement

Tjiptadi menjelaskan, sejak Februari 2010 lalu para anggotanya yang berjumlah 74 pabrik sudah tak mendapat kepastian order. Ia berharap pemerintah dan Pertamina bisa memberikan kepastian pesanan tabung elipij 3 Kg.

“Program konversi sudah tak jalan, setahun sudah tak ada order, sejak Februari tahun lalu nggak ada order. Saya sudah lapor ke kementerian perindustrian minta follow up,” katanya.

Advertisement

“Program konversi sudah tak jalan, setahun sudah tak ada order, sejak Februari tahun lalu nggak ada order. Saya sudah lapor ke kementerian perindustrian minta follow up,” katanya.

Ia mengatakan saat ini pembagian paket tabung elpiji 3 Kg oleh Pertamina ke masyarakat sudah terhenti. Menurutnya, maraknya kasus kebakaran tabung di tahun lalu menjadi salah satu penyebabnya.

“Utilisasi pabrik benar-benar nol, mesin-mesin sudah menganggur, justru kalau ada yang masih bekerja saya curiga dan khawatir kalau itu untuk tabung ilegal,” katanya.

Advertisement

“Kita tanya program konversi jalan terus atau bagaimana, pihak Pertamina belum bisa menjawab,” katanya.

Sampai saat ini, setidaknya pabrikan sudah mengirim 45 juta tabung elpiji 3 Kg dari target paket 52 juta tabung elpiji 3 Kg. Ia juga menambahkan pesanan tabung 3 Kg terakhir sebanyak 7-8 juta juga belum jelas terdistribusi terutama di wilayah Surabaya karena konversi mandeg.

“Banyak perusahaan yang mengeluh, sudah tak ada yang beroperasi dari 74 perusahaan, selama setahun karyawan ya nggak ada. Ada yang di rumahkan dan PHK karena sistem kontrak, jumlahnya 25.000 orang lebih,” imbuh Tjiptadi.

Advertisement

Menurutnya terhentinya pesanan produksi tabung akan berpeluang munculnya tabung-tabung elpiji 3 Kg ‘abal-abal’ atau ilegal. Jika ini terjadi akan membahayakan masyarakat karena rentan bocor dan terbakar.

“Saya khawatir ada yang nakal dengan material yang lain dijual ke SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji), tabung ilegal beredar banyak sekali, itu ranah polisi,” katanya.

(dtc/tiw)

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Konversi Elpiji
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif