Lifestyle
Minggu, 6 Maret 2011 - 08:48 WIB

Risiko kanker paru dapat dilihat dari kondisi kuku

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

San Diego (Solopos.com)–Kondisi kuku tidak hanya berhubungan dengan masalah kebersihan misalnya risiko diare dan cacingan. Kuku juga bisa dipakai untuk memperkirakan risiko kanker paru pada pria dengan lebih akurat dibandingkan pemeriksaan urine dan air ludah.

Penelitian membuktikan, pria yang kukunya banyak mengandung nikotin punya risiko kanker paru 3,5 kali lebih tinggi dibandingkan jika kukunya tidak mengandung nikotin. Dari 33.737 pria yang diteliti selama 13 tahun, 210 di antaranya memiliki kadar nikotin tinggi dan akhirnya terkena kanker paru.

Advertisement

Dalam penelitian tersebut, para ahli dari University of California di San Diego menggunakan potongan kuku jari kaki untuk dianalisis kandungan nikotinnya. Para partisipan juga diberi kuisioner tentang kebiasaan merokok pada saat penelitian berlangsung maupun di masa sebelumnya.

Kadar nikotin sebenarnya juga bisa diukur dari tempat lain misalnya urine dan saliva atau air ludah. Namun pengukuran di kuku lebih akurat karena perumbuhan kuku lebih lambat, sehingga residu nikotin di jaringan tersebut relatif lebih stabil dibandingkan pada urine dan air ludah.

Kadar nikotin yang tinggi berhubungan dengan risiko kanker, sebab keberadaan senyawa ini menunjukkan adanya riwayat pejanan asap rokok dengan ratusan jenis racun karsinogen (pemicu kanker) di dalamnya. Nikotin sendiri sebenarnya tidak memicu kanker.

Advertisement

Menariknya, kandungan nikotin pada kuku tidak selalu berhubungan dengan perokok aktif. Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology ini menunjukkan, kandungan nikotin yang cukup tinggi juga ditemukan pada 10 persen pria yang hanya menjadi perokok pasif.

“Penelitian-penelitian terdahulu lebih sering mengaitkan bahaya asap tembakau dengan risiko kanker paru pada perokok aktif. Akibatnya risiko pada perokok pasif kurang diperhatikan,” tulis para peneliti seperti dikutip dari MSNHealth, Minggu (6/3/2011).

(dtc/tiw)

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Kanker Paru
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif