News
Senin, 28 Februari 2011 - 09:25 WIB

Pelabuhan Merak tersendat, sistem logistik RI amburadul

Redaksi Solopos.com  /  Triyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com) — Dunia usaha begitu geram dengan kasus antrean kendaraan (truk) di Pelabuhan Merak, Banten. Kejadian ini bukan kali ini saja, sehingga banyak merugikan pelaku usaha dan masyarakat umum.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik Natsir Mansyur mengatakan terulangnya antrean kendaraan di Merak tidak terlepas dari masih buruknya sistem distribusi dan logistik di Indonesia. Berdasarkan catatan Bank Dunia, Indonesia masih menduduki posisi ke-6 di ASEAN dalam hal sistem logistik.

Advertisement

“Kejadian Merak benar-benar mengkonfirmasi bahwa memang selama ini kita berada di ranking ke-6 ASEAN dalam hal penanganan logistik,” kata Natsir, Senin (28/2/2011).

Natsir menyatakan kasus Merak sebagian kecil dari amburadulnya sistem logistik di Indonesia. Bahkan kata dia, Pelabuhan Tanjung Priok jika tak disiapkan jauh-jauh hari akan mengalami stagnasi di masa mendatang.

“Makanya pemerintah harus serius membenahi sistem logistik,” serunya.

Advertisement

Ia menambahkan sistem logistik yang bermasalah akan berdampak luas pada kelancaran arus barang dan mempengaruhi gejolak harga di dalam negeri. Menurutnya yang harus segera dilakukan adalah bagaimana truk pengangkut barang ke Sumatera cepat terangkut, apapun caranya.

“Solusi menengahnya segera investasi kapal, ya jangka panjangnya harus pakai jembatan,” katanya.

Ia mengakui dalam memperbaiki sistem logistik perlu hal-hal pendukung diantaranya peran pemerintah yaitu kementerian perhubungan, kementerian perdagangan dan kementerian BUMN. Hal ini menyangkut masalah infrastruktur, pelayanan, pembiayaan perbankan dan lain-lain.

Advertisement

“Seperti di Merak, kalau sudah terjadi antrean pasti ada kerugian, mulai barang rusak, tambah biaya yang harus ditanggung pelaku usaha,” katanya.

Seperti diketahui, antrian kendaraan di Pelabuhan Merak telah memasuki pekan kedua, penyebabnya beberapa kapal ro-ro milik ASDP Merak harus perbaikan sehingga tak bisa melayani penuh angkutan barang dari Jawa ke Sumatera.

(dtc/try)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif