News
Senin, 28 Februari 2011 - 14:40 WIB

Efek Timur Tengah menghampiri Vietnam

Redaksi Solopos.com  /  Triyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Hanoi (Solopos.com) — Seorang veteran pembangkang Vietnam ditangkap setelah menyerukan pemberontakan ala Timur Tengah di negara satu partai itu, demikian media setempat seperti dikuitip AFP, Senin (28/2/2011).

Menurut laporan Vietnam News, si pembangkang bernama Nguyen Dan Que itu ditahan untuk diperiksa lebih jauh setelah dituduh menyerukan untuk menumbangkan pemerintah komunis. Que, yang lahir tahun 1942 ditangkap di rumahnya di Ho Chi Minh City, lapor Vietnam News.

Advertisement

Dalam penyergapan di rumah rumahnya, Sabtu (26/2/2011), polisi dituduh menyita beberapa dokumen yang memili kaitan dengan kegiatan antipemerintah, termasuk satu “imbauan kepada semua orang” yang menyerukan kebangkitan publik terhadap pemerintah.

“Mari turun ke jalan untuk membongkar Politburo!” kata Que dalam salah satu komunikenya baru-baru ini, yang diperoleh AFP. Dia menyerukan para pemuda untuk mengambil keuntungan dari gerakan demokrasi di Afrika dan Timur Tengah seraya menambahkan, “berkumpul untuk demonstrasi”.

Pemberontakan rakyat tahun ini telah mengguncang pemerintah di seluruh Tengah Timur, menjatuhkan rezim lama yang berkuasa di Mesir dan Tunisia serta menciptakan kegelisahan di kalangan pemerintah otoriter, termasuk China. Seorang diplomat asing mengatakan, terlepas dari seruan Que itu di Vietnam “tidak ada yang benar-benar” turun ke jalan untuk pemberontakan rakyat seperti terjadi di Timur Tengah.

Advertisement

Tapi itu, “tidak berarti mereka tidak takut (kepada pemerintah komunis)”, katanya sembari meminta namanya dirahasiakan.

Ini adalah penangkapan keempat bagi Que dalam 33 tahun terakhir. Que, seorang dokter, ditangkap pada 1990 atas keterlibatannya dalam gerakan reformasi politik dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Dia menerima amnesti dan dibebaskan pada 1998 dengan asumsi dia akan pindah ke Amerika Serikat, tetapi dia memutuskan tetap tinggal di Vietnam.

Dia menghabiskan beberapa bulan di penjara pada 2004-2005 karena dituduh membawa dokumen antirezim. Penangkapan pertamanya terjadi setelah dia menyerukan sistem politik multipartai tahun 1978, tiga tahun setelah kemenangan komunis dalam Perang Vietnam. Januari lalu penguasa Vietnam kembali menegaskan mereka tidak tertarik pluralisme politik.

Advertisement

(Ant/try)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif