Soloraya
Minggu, 27 Februari 2011 - 21:01 WIB

Korban arisan mobil diperkirakan ratusan

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (SOLOPOS.com)--Jajaran kepolisan Sukoharjo belum memberi gambaran mengenai kasus dugaan penipuan arisan mobil yang diselenggarakan Paguyuban Arisan Sari Warni di Jl Solobaru-Grogol nomor 2, Sukoharjo. Korban diperkirakan berjumlah ratusan.

Salah satu perwakilan korban, Puspito, 46, warga Tanjungarum RT 9/RW IV, Glagah Wangi, Kecamatan Polanharjo, Klaten, mengatakan, dirinya dan sejumlah korban lain telah mencoba melaporkan hal itu ke jajaran kepolisan Grogol. Namun, dia mengaku dirujuk ke Mapolres Sukoharjo.

Advertisement

“Kami sudah coba ke sana, Sabtu (26/2). Tapi katanya sudah ada laporan di Mapolres Sukoharjo,” jelasnya kepada SOLOPOS.com, Minggu (27/2).

Sebelumnya, sejumlah warga mengaku menjadi korban penipuan arisan mobil yang diselenggarakan Paguyuban Arisan Sari Warni di Jln Solobaru-Grogol nomor 2, Sukoharjo. Mereka mengancam akan melaporkan kejadian itu ke polisi.

Salah satu anggota arisan Sari Warni dari Kelompok Avanza IV , Teguh Harjo, 60, warga Ngerni RT 3/RW IV, Desa Bolopleret, Kecamatan Juwiring, Klaten mengungkapkan dirinya mengikuti arisan mobil di paguyuban tersebut hingga 30 kali putaran. Ketentuannya, lanjut dia, tiap peserta di kelompok tersebut diwajibkan setoran Rp 1 juta/bulan.

Advertisement

“Namun, belum semuanya mendapatkan giliran, penyelenggara arisan tersebut menghentikannya secara sepihak pada 2008. Penghentian secara sepihak itupun tidak didasari alasan yang jelas,” jelas Teguh saat dijumpai Espos di Mapolres Sukoharjo, Sabtu (26/2).

Sejak tiga tahun itu, beber Teguh, uang yang sudah disetorkan ke penyelanggara arisan Sari Warni, yaitu senilai Rp 30 juta untuk 30 kali putaran, belum dikembalikan. Meski sudah berulangkali pihaknya menagih uang tersebut, akan tetapi penyelenggara arisan belum mengembalikan uang itu kepadanya.

“Sejak tiga tahun lalu itu, kami sudah bolak-balik minta ke Sari Warni. Tapi penyelenggaranya belum juga memberikan ke saya,” beber Teguh.

Advertisement

Senada diutarakan, Puspito, 46, warga Tanjungarum RT 9/RW IV, Glagah Wangi, Kecamatan Polanharjo, Klaten. Puspito mewakili istrinya Heru Wiani sudah mengikuti arisan mobil di Sari Warni selama 30 kali putaran. Namun, belum mendapatkan giliran, pihak penyelenggara menghentikan arisan tersebut secara sepihak. Puspito mengatakan, dalam arisan yang diselenggaran Sari Warni itu, istrinya ikut dalam Kelompok Avanza IV. Kelompok itu beranggotakan 100 peserta.

ovi/hkt

Advertisement
Kata Kunci : Aridan Mobil
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif