“Hingga saat ini, sebanyak 102 korban jiwa dikonfirmasi tewas… jumlah korban hilang yakni 228 orang,” ujar Menteri Pertahanan Sipil Selandia Baru, John Carter, seperti dilansir AFP, Jumat (25/2/2011).
Namun, beberapa saat kemudian pihak Kepolisian setempat menyebut angkanya bertambah menjadi 103 korban tewas. Inspektur Russell Gibson menyatakan, jumlah ini masih akan bertambah melihat semakin banyaknya jasad yang berhasil ditarik dari reruntuhan bangunan yang hancur akibat gempa pada 22 Februari lalu ini.
“Tidak ada upaya penyelematan di malam hari, tapi jumlah korban terus meningkat, saat ini mencapai angka 103,” ungkap Gibson kepada TVNZ.
Gempa 6,3 SR terjadi pada Selasa (22/2/2011) kemarin di tengah hari, saat masyarakat sedang beraktivitas di luar rumah. Gempa ini sangat merusak karena pusat gempa hanya sedalam 4 kilometer. Banyak gedung-gedung yang rubuh bahkan hancur akibat gempa ini.
Gempa bumi dahsyat kedua dalam lima bulan terakhir ini menjadi pengalaman suram bagi warga Selandia Baru. Banyak korban yang terjebak hingga kini masih menunggu evakuasi. Tidak jelas bagaimana kondisi mereka.
(dtc/tiw)