News
Rabu, 23 Februari 2011 - 08:53 WIB

WNI di Libya meminta segera dievakuasi

Redaksi Solopos.com  /  Triyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com) – Dengan penuh kemarahan, Muammar Khadafi berpidato 75 menit di TV pemerintah. Dia menyerukan agar aparatnya menyapu bersih orang yang menentangnya. Pidato ini diperkirakan menambah buruk suasana Libya sehingga WNI minta dievakuasi.

Seorang mahasiswa Indonesia di negeri kaya minyak itu menyatakan, suasana Tripoli semakin panas. Terdengar suara tembakan-tembakan. Kondisi ini diperparah dengan pidato Khadafi yang mulai hari ini menyerukan tentara untuk menumpas para pemberontak, dan akan menyapu bersih sampai ke rumah-rumah dan akan memerangi demonstran sampai darah terakhir.

Advertisement

“Tolong media membantu kami mendesak Presiden untuk mengamankan WNI yang di Libya,” harapnya, Rabu (23/2).

Dia belum menemukan langkah-langkah signifikan dari KBRI maupun pemerintah pusat, padahal kondisi saat ini semakin panas. “Prediksi saya bakal pecah kerusuhan dan kekerasan yang lebih parah setelah seruan Khadafi tersebut dan demonstran nggak mau ngalah juga,” ungkapnya.

Dia menuturkan, kondisi Libya sekarang berkembang dengan cepat. “Harus ada langkah-langkah penting segera dari pemerintah pusat. Negara lain sudah mulai evakuasi warganya masing-masing,” ujarnya.

Advertisement

Kemlu RI mencatat jumlah WNI di Libya sebanyak 875 WNI. Dari jumlah itu 500-600 orang tercatat sebagai TKI di sektor formal, 130 mahasiswa dan sisanya adalah TKI sektor informal.

Kemlu mengimbau seluruh WNI, khususnya yang berada di Libya, Yaman dan Bahrain, selalu melakukan komunikasi dan koordinasi dengan KBRI di negara-negara tersebut serta menjauhi keramaian.

dtc/try

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif