Tripoli (Solopos.com)–Menteri Dalam Negeri Libya Abdul Fattah Younis al Abidi telah mengundurkan diri guna mendukung para demonstran antipemerintah. Namun beberapa jam setelah pernyataan mundur itu, pemerintah Libya menyatakan bahwa Abidi telah diculik.
Menurut stasiun televisi pemerintah Libya, seperti dilansir CNN, Rabu (23/2), geng-geng di Kota Benghazi telah menculik Abidi. Bahkan menurut media tersebut, pasukan Libya telah mengingatkan mereka yang bertanggung jawab atas penculikan itu bahwa mereka “akan dikejar hingga ke tempat persembunyian mereka.”
Menurut para saksi mata, pada dasarnya Benghazi telah dikuasai kelompok oposisi. Sejumlah saksi mata mengatakan pada CNN, mereka melihat Abidi beberapa hari lalu di Benghazi dan Abidi berpihak pada demonstran.
Sebelumnya Abidi menyatakan mundur pada Senin (21/2) Februari setelah mendengar 300 warga sipil tak bersenjata dibunuh di Benghazi, kota terbesar kedua Libya. Abidi mencetuskan, pemimpin Libya Muammar Khadafi berencana menyerang warga sipil secara besar-besaran.
“Khadafi bilang pada saya bahwa dia berencana menggunakan pesawat-pesawat terhadap rakyat di Benghazi, dan saya bilang padanya bahwa dia akan menewaskan ribuan orang jika dia melakukan itu,” ujar Abidi.
Abidi menyebut Khadafi sebagai “pria keras kepala” yang tidak akan menyerah. “Dia akan bunuh diri atau dia akan terbunuh,” ujar Abidi yang telah mengenal Khadafi sejak tahun 1964.
Abidi pun menyerukan pasukan keamanan Libya untuk bergabung dengan rakyat dalam pergerakan ini. Dikatakan Abidi, banyak anggota pasukan keamanan yang telah membelot, termasuk mereka yang berada di Tripoli, ibukota Libya.
dtc/tiw