Denpasar –– Korban meninggal akibat rabies di Bali terus berjatuhan. Kini dalam sepekan, tiga orang tewas positif terjangkit rabies di RSUP Sanglah, Denpasar.
Tiga orang korban tewas tersebut adalah Dewen,22, asal Kintamani, Kabupaten Bangli dan Wayan Laut,66, asal Nusa Penida, Kabupaten Klungkung yang tewas Minggu (20/2). Korban ketiga adalah Ketut Karnu,62, asal Kabupaten Karangasem meninggal Selasa (22/2).
Demikian disampaikan Sekretaris Penanggulangan Penyakit Rabies RSUP Sanglah dr Ken Wirasandi di Sanglah, Jl Pulau Nias, Denpasar, Rabu (23/2).
Dewen,22, menderita rabies akibat digigit anjing dua tahun lalu. Namun, ia tidak mendapatkan vaksin anti rabies (VAR). Korban sudah menunjukkan gejaka klinis rabies pada tiga hari sebelum meninggal. Sedangkan Wayan Laut (66) digigit anjing tiga bulan lalu. Ia pun tak mendapatkan VAR.
Sementara itu, Karnu dirujuk ke RSUP Sanglah pada 21 Februari 2011 dengan suspect rabies. “Ada keluhan gelisah, sulit menelan tidak bisa tidur,” kata dr Ken.
Korban menderita rabies setelah digigit oleh anjing peliharannya pada empat bulan lalu pada bagian punggung tangan kiri. Korban membersihkan luka sendiri dan anjingnya dibunuh setelah menggigit.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Nyoman Suteja menjelaskan jumlah korban tewas rabies sejak 2008 mencapai 124 orang. Jumlah gigitan per hari hingga saat ini mencapai 130 kasus per hari. “Korban yang meninggal tersebut adalah kasuas gigitan lama,” katanya.
dtc/tya