Solo (Espos) – Pelaksanaan Maleman Sekaten tahun ini perlu dievaluasi. Arena permainan yang tidak memiliki korelasi edukasi dan budaya untuk
dikurangi pada pelaksaanan Sekaten tahun mendatang.
Pemerhati budaya Solo, Setiawan, memaparkan Maleman Sekaten
semakin jauh dari nilai edukasi dan budaya. “Rohnya sekaten semakin ke sini kok semakin memudar. Banyak dan semakin berkembang arena hiburan tapi minim sisi pendidikan dan budaya,” katanya, Senin (21/2).
Sekaten, katanya tidak berbeda dengan pasar malam atau bazaar kampung yang hanya menyajikan sisi hiburan dan belanja. “Dulu ada kesenian dari luar kota, ada ludruk, ketoprak, lengger, jadi orang ke sekaten mau lihat hiburan budaya, tidak sekedar belanja,” katanya.
Untuk itu, ia berharap manajemen sekaten perlu ada pembenahan dan
dilakukan upaya memrioritaskan unsur edukasi dan budaya bagi pihak
yang ingin berpartisipasi. Dengan bermacamnya hiburan bernilai edukasi
dan budaya akan semakin menarik wisatawan untuk berkunjung ke Solo.
aha