Boyolali (Espos)–Pemkab Boyolali membantah kasus suspect antraks yang menimpa sebagian warga Dukuh Tangkisan, Desa Karangmojo, Kecamatan Klego sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Pasalnya, kasus itu hingga saat ini belum diketahui hasilnya dari segi pemeriksaan laboratorium terhadap para korban, sehingga belum bisa dikatakan sebagai KLB. Sementara, hasil dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) diketahui sampel tanah negatif antraks.
“Kalau KLB itu kurang tepat, karena penanganan para korban masih dilakukan. Selain itu, hasil laboratorium terkait suspect antraks yang menimpa warga juga belum diketahui. Sehingga belum bisa diketahui antraks atau tidak,” ujar Asisten III Setda Boyolali dr Syamsudin MKes saat jumpa pers di Boyolali, Senin (21/2).
Padahal sebelumnya Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menyatakan kasus yang menimpa sebagian warga Dukuh Tangkisan, Desa Karangmojo, Kecamatan Klego itu suspect antraks sebagai KLB.
Syamsudin menambahkan pihak Pemkab terus berupaya melakukan upaya pencegahan untuk memperkecil angka kesakitan. Pihak Pemkab, jelas Syamsudin, melalui Disnakan dan Dinkes juga melakukan penanganan terhadap hewan dan manusia.
fid