Solo(Espos)--Puluhan penyandang cacat atau difabel di Kota Solo mengikuti Seminar Wawasan Kebangsaan dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia di Balai Kelurahan Kadipiro, Minggu (20/2).
Seminar tersebut menghadirkan pembicara Kepala Kantor Kesatuan Kebangsaan Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Pemkot Solo, Suharso dan akademisi dari MAN 1 Solo, Abdul Mutolib.
Dalam kesempatan itu, Abdul Mutolib mengemukakan jati diri bangsa Indonesia saat ini sedang tercabik-cabik menyusul adanya konfliks kekerasan berbau SARA akhir-akhir ini. Dia menilai, asas gotong royong serta kekeluarga kini mulai tergerus oleh kehidupan individualistik yang sarat dengan kepentingan sendiri dan kelompok.
“Lemahnya semangat Bhineka Tunggal Ika merupakan salah satu penyebab merosotnya harga diri bangsa. Bangsa ini terdiri atas kesadaran kemajemukan dan keberagaman suku serta agama. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus mengembalikan semangat Bhineka Tunggal Ika agar kesadaran keberagaman tidak terkikis,” tandas Abdul Mutolib.
mkd