News
Sabtu, 19 Februari 2011 - 08:31 WIB

KPK diminta juga panggil TK & Hamzah Haz

Redaksi Solopos.com  /  Triyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Espos) – Tidak hanya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saja yang diminta politisi PDIP Max Moein dkk untuk dipanggil KPK dalam kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior BI tahun 2004. Max juga memita agar Taufiq Kiemas dan Hamzah Haz dipanggil sebagai saksi meringankan.

“Jadi tanggal 28 Januari, sebelum tersangka ditahan KPK, TPDI sebagai kuasa hukum Pak Max Moein mengajukan surat agar KPK memanggil tujuh orang,” kata pengacara Max Moein dari Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus, Jumat (18/2).

Advertisement

Menurut Petrus, ketujuh orang yang diinginkan pihaknya untuk dipanggil KPK itu adalah Megawati, Taufiq Kiemas, Hamzah Haz, Tjahjo Kumolo, Heri Ahmadi, Sutjipto, dan Theo Syafei. Namun, sejauh ini baru Megawati yang akan dipanggil ke Kantor KPK.

Petus menjelaskan, Megawati diperlukan keterangannya dalam kapasitas baik sebagai Ketua Umum PDIP maupun Presiden RI, yang pada 2004 mengusulkan Miranda sebagai DGS BI. TK diminta dipanggil dalam posisi sebagai Ketua Penasehat FPDIP, Hamzah Haz sebagai pasangan Megawati dalam Pilpres 2004, dan Tjahjo sebagai ketua FPDIP.

Adapun Heri Ahmadi adalah Sekretaris Tim Kampanye Megawati-Hamzah Haz pada 2004, Sutjipto Ketua Tim Kampanye, dan Theo sebagai Ketua Panitia Pemenangan Pemilu Tingkat Pusat PDIP.

Advertisement

Menurut Petrus, pemanggilan keenam tokoh utama PDIP waktu itu, serta Hamzah Maz, adalah untuk memperjelas apakah travel cheque (TC) yang diterima tersangka dalam koridor pemilihan DGS BI ataukah pemilu. Sebab, saat pemilu 2004, PDIP mendapatkan banyak sumbangan dari para pengusaha.

Sementara sampai saat ini, KPK baru menahan para anggota DPR periode 1999-2004 yang diduga menerima suap itu, termasuk Max Moein dkk. Pemberi TC masih misterius.

“Mereka saya minta untuk berkata jujur. Karena sejak kasus ini berjalan, tidak jelas siapa penyuapnya. Sementara kasus tersebut telah memakan korban 34 tersangka. Sejauh ini, KPK berhasil ungkap pemberi suap itu,” ucap Petrus.

Advertisement

dtc/try

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif