Jakarta (Espos) – Mabes Polri telah menemukan siapa aktof intelektual di balik insiden penyerangan Ahmadiyah di Cikeusik dan kerusuhan di Banten. Keduanya saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan.
“UJ yang di Banten dan S untuk di Temanggung. Itu sudah disampaikan oleh Kapolda,” ujar Kapolri Jenderal Timur Pradopo usai sertijab Kapolda Banten di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Senin (14/2).
Timur mengatakan, dengan ditangkapnya otak pelaku diharapkan bisa membuat terang masalah yang terjadi. Saat ini penyidik berusaha untuk mempercepat proses pemeriksaan dan melakukan penyidikan.
“Saya kira memenuhi unsur untuk segera kita proses penyelidikan lengkap,” jelasnya.
Timur meminta waktu agar otak pelaku bisa diperiksa untuk diketahui motif dan peranannya. “Penggeraknya sudah bisa kita inventarisir. Tunggu pemeriksaan lebih lengkap lagi,” imbuhnya.
“Kita tidak bicara otak, tapi bagaimana di satu lokasi orang itu bisa berkumpul. Sehingga memerlukan konsentrasi maupun langkah-langkah penanganan anarkisme tadi,” tandasnya.
Mabes Polri telah menetapkan 5 tersangka dalam kasus Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Sementara untuk kerusuhan Temanggung, Jawa Tengah, polisi telah menetapkan 25 tersangka.
dtc/try