News
Sabtu, 12 Februari 2011 - 12:56 WIB

Bahan baku mahal, volume ekspor tekstil anjlok

Redaksi Solopos.com  /  Triyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bandung (Espos) – Volume ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) dipastikan anjlok menyusul naiknya harga bahan baku seperti kapas. Meskipun begitu, tahun ini ekspor tekstil bakal mencapai US$ 15 miliar atau jauh melampaui realisasi 2010 yang hanya US$ 11,2 miliar sebagai imbas kenaikan harga jual.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan pihaknya pada awalnya menargetkan ekspor TPT hanya US$ 12,5 miliar di 2011, namun dengan kondisi bahan baku kapas yang naik sampai 150%, maka nilai ekspor akan mencapai lebih besar.

Advertisement

“Tahun ini targetnya kalau harga  bahan baku normal, ekspor sebesar US$ 12,5 miliar, tapi dengan bahan naik bisa sampai US$ 15 karena value,” kata Ade di kawasan Cibaduyut, Bandung, Sabtu (12/2).

Ia memperkirakan jika harga bahan baku kapas terus naik sepanjang tahun ini maka, volume ekspor TPT akan turun 10-20%. Hal ini terkait dengan kenaikan harga produk jadi TPT sebesar 30 hingga 60%.

“Harga kapas sudah naik lebih 150%, harga kapas dari US$ 1,5 per kg jadi US$ 4,2 per kg,” katanya.

Advertisement

Ia menambahkan meski penjualan ekspor naik namun berimbas pada kenaikan modal kerja para pengusaha TPT. Ia mengilustrasikan jika harga bahan baku sebelum naik, untuk mendapatkan bahan baku 100 ton perlu Rp 100 miliar, saat ini bisa bertambah menjadi Rp 200 miliar.

“Kecuali ada suntikan modal, rata-rata pengusaha kesulitan dapat modal kerja, seperti dari bank,” katanya.

Menurutnya margin bidang industri TPT paling terkecil jika dibanding industri manufaktur lain yang hanya 2%. Ade juga mengatakan dengan kondisi kurangnya belanja modal maka para karyawan di perusahaan TPT harus bekerja bergantian dengan sistem shift.

dtc/try

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Ekspor Tekstil TPT
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif