Dari informasi yang dihimpun Espos di lokasi kejadian, Jumat, penutupan itu dilakukan oleh Satlantas Polres Boyolali sekitar pukul 09.30 WIB. Penutupan itu dilakukan untuk antisipasi agar jembatan tidak mengalami kerusakan yang lebih parah.
Dari keterangan sejumlah warga, tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan ambrolnya jembatan yang melintas di atas Kali Gede tersebut. Tetapi, ambrolnya talut penahan fondasi jembatan itu diperkirakan terjadi Kamis (10/2) siang hingga malam hari atau setelah terjadi hujan deras yang melanda kawasan Kota Boyolali dan sekitarnya.
Salah seorang warga Dukuh Ngaduman, Desa/Kecamatan Mojosongo, Suparmin mengatakan ambrolnya talut itu diduga terjadi saat hujan deras melanda kawasan Kota Boyolali.
“Saat itu, arus air sangat deras. Kemungkinan akibat tidak kuat menahan derasnya air, talut menjadi ambrol,” ujarnya kepada Espos di lokasi, Jumat.
Suparmin menuturkan jembatan Kali Kiring itu merupakan jalur utama bagi kendaraan berat maupun angkutan umum yang memasuki wilayah Boyolali dari arah barat (Semarang). Jembatan itu juga menjadi penghubung sejumlah warga di wilayah Kecamatan Mojosongo dan Boyolali.
fid