News
Jumat, 11 Februari 2011 - 14:43 WIB

Garuda cicil utang US$ 40 juta per tahun

Redaksi Solopos.com  /  Triyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Espos) – Total utang berjalan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berjumlah US$ 460 juta, dan akan dilunasi secara rutin US$ 40 juta/tahun hingga 2016. Dana berasal dari kas operasional perseroan,  bukan hasil dari penawaran umum saham perdana GIAA.

Demikian disampaikan Direktur Keuangan GIAA Elisa Lumbantoruan, dalam konferensi pers usai pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), SCBD, Jakarta, Jumat (11/2). “Hasil IPO enggak ada sama sekali untuk pembayaran utang atau debt buy back. IPO sangat jelas untuk perencanaan bisnis Garuda dan anak usaha,” jelasnya.

Advertisement

Total dana IPO, sebesar Rp 3,3 triliun digunakan untuk pengembangan usaha berupa penambahan armada Garuda ataupun Citilink. Sampai kini, total utang berjalan perseroan mencapai US$ 460 juta. Utang itu telah berkurang signifikan dibandingkan sebelumnya, sekitar US$ 500 juta.

Hingga akhir Desember 2010 outstanding utang Garuda berasal dari European Credit Agency (ECA) US$ 270 juta. Sisanya dari debitur PT Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II, dan kepada beberapa pihak lain.

Pada 17 Desember 2010, perseroan menandatangani perjanjian penjadwalan kembali pembayaran utang (restrukturisasi) dengan ECA. Total utang perseroan ke ECA US$ 868 juta dan telah digunakan untuk pembelian enam unit pesawat Airbus A330-300 pada 2006 lalu.

Advertisement

Seluruh utang akan dilunasi perseroan kepada beberapa debitur, dengan kisaran cicilan US$ 40 juta per tahun. Pembayaran diambil dari kas operasional dari keuntungan yang telah dibukukan perseroan.

“Kami peroleh bunga ringan dan cicilan sebesar US$ 40 juta per tahun, ini sesuai proyeksi kami,” kata Emirsyah Satar, Direktur Utama GIAA.

dtc/try

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Cicilan Utang PT GIIA
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif