Lifestyle
Kamis, 10 Februari 2011 - 14:36 WIB

Sering lupa bisa jadi tanda awal stroke

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Birmingham--Lupa menaruh kunci atau tak bisa mengingat nama teman lama sering dialami orang. Lupa memang wajar, tetapi bila frekuensi kesulitan mengingat memori tergolong sering maka Anda harus hati-hati, karena bisa jadi itu pertanda awal stroke.

Studi terbaru menunjukkan bahwa orang yang memiliki memori buruk, sering lupa dan juga memiliki masalah kemampuan mental lainnya cenderung memiliki tanda-tanda awal peningkatan risiko stroke.

Advertisement

Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari University of Alabama di Birmingham.

Dalam penelitian tersebut, peneliti memberikan tes mengingat memori pada 17.851 orang dan tes kefasihan lisan pada 14.842 orang yang dirancang untuk mengukur kemampuan eksekutif otak yang berfungsi.

Partisipannya adalah orang usia 45 tahun ke atas (usia rata-rata 67 tahun) dan tidak pernah mengalami stroke, yang kemudian penelitian akan ditindaklanjuti dua kali setahun sampai selama masa 4,5 tahun.

Advertisement

Selama penelitian dilanjutkan, peneliti menemukan 129 orang yang mengikuti tes memori dan 123 orang yang mengikuti tes kefasihan lisan menderita stroke.

Hasil ini menunjukkan bahwa berdasarkan tes memori, partisipan yang memiliki angka tes daya ingat di bawah 20 persen memiliki risiko 3,5 kali lebih besar menderita stroke. Sedangkan untuk tes kefasihan lisan, partisipan yang mencetak angka di bawah 20 persen risikonya 3,6 kali lebih besar untuk menderita stroke.

Sedangkan untuk usia di atas 50 tahun, orang yang mencetak angka tes di bawah 20 persen dari uji memori 9,4 kali lebih besar untuk menderita stroke.

Advertisement

“Menemukan cara untuk mencegah stroke dan mengidentifikasi orang-orang pada risiko stroke merupakan masalah penting kesehatan masyarakat,” kata penulis studi J. Surat Abraham, dari University of Alabama di Birmingham, seperti dilansir Healthday, Kamis (10/2).

Menurut Abraham, studi ini bisa memberikan ide yang lebih baik bagi orang yang berisiko tinggi terkena stroke dengan memasukkan beberapa tes sederhana ketika mengevaluasi orang-orang yang sudah memiliki beberapa risiko stroke, termasuk sering mengalami memori yang buruk.

Hasil penelitian ini telah dirilis secara online pada 9 Februari lalu dan akan dipresentasikan pada pertemuan tahun American Academy of Neurology (AAN) di Honolulu pada bulan April mendatang.

dtc/tya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif