News
Rabu, 9 Februari 2011 - 17:48 WIB

Pengikut Ahmadiyah di Garut hidup damai dengan masyarakat

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Garut – Kehidupan masyarakat dengan jemaat Ahmadiyah di Garut, perlu dicontoh oleh daerah lain. Komunikasi rupanya menjadi kunci untuk hidup berdampingan dengan damai.

Di Kampung Karacak, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Garut, warga Ahmadiyah hidup nyaman. Padahal mereka tinggal di tengah-tengah warga Muslim lainnya.

Advertisement

“Alhamdulillah, warga di sini menerima keberadaan kami, tanpa ada batasan apa pun. Keseharian berjalan seperti biasa, tidak ada saling curiga atau saling cela,” ungkap salah seorang tokoh Ahmadiyah setempat, Kurnia, Rabu (9/2), kepada wartawan.

Menurut Kurnia, dalam melaksanakan ibadah pun mereka selalu bersama. Masjid Nasir yang merupakan masjid yang didirikan pengikut ajaran Ahmadiyah, juga dipergunakan warga muslim lainnya untuk salat berjamaah.

“Ya, mudah-mudahan kedamaian kami bisa terus seperti ini,” harap Kurnia.

Advertisement

Sementara itu, tokoh warga Kampung Karacak, Dede (50), juga mengaku selama ini warganya tidak pernah mempermasalahkan perbedaan keyakinan. Menurutnya keyakinan tersebut tidak bisa dihalangi atau dipaksakan.

Lanjut Dede, pihaknya pun meminta para tokoh Ahmadiyah di lingkungannya untuk selalu menginformasikan jika ada tamu atau pun pihak lain yang mencurigakan. Hal ini terkait penyerangan jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang Banten, hari Minggu lalu.

“Kami tidak ingin kejadian di Cikeusik terjadi di sini,” kata Dede.

Advertisement

Lantas, apakah kunci dari kehidupan harmonis di Kampung Karacak. Rupanya, komunikasi dua arah yang baik menjadi jawabannya.

“Asalkan tidak saling mengganggu dan adanya komunikasi baik, bagi kami tidak ada masalah,” ujar Dede.

dtc/tya

Advertisement
Kata Kunci : Ahmadiyah Damai
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif