News
Rabu, 9 Februari 2011 - 20:18 WIB

Harga gabah di Grobogan anjlok

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Grobogan (Espos)--Anjloknya harga gabah di tingkat petani Kabupaten Grobogan mendapat perhatian serius dari Bupati setempat. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinpertan TPH) diminta melakukan langkah-langkah untuk mengatasi hal ini.

“Memang harga gabah saat ini sedang anjlok, karena kondisi pertanian yang kurang bagus akibat anomali iklim dan serangan hama yang membuat kualitas gabah tidak sesuai yang diharapkan sehingga mempengaruhi harga jualnya,” jelas Bupati Grobogan Bambang Pudjiono SH, Rabu (9/2).

Advertisement

Kondisi ini menurut Bupati sudah disampaikan ke Dinpertan TPH untuk segera melakukan langkah-langkah terbaik. Seperti dengan terus meningkatkan penyuluhan ke petani.

“Penyuluhan agar petani siap dan bisa mengantisipasi anomali iklim seperti sekarang ini. Sebab dengan kondisi cuaca seperti sekarang yakni hujan terus menerus, maka tidak ada pemutus siklus wereng,” ungkap Bupati.

Selain anomali iklim, serangan hama menurut Bupati juga mempengaruhi kualitas gabah hasil panen petani di musim tanam (MT) I. Karenanya perlu dilakukan gerakan intensif pemberantasan hama.

Advertisement

“Kalau perlu Dinpertan TPH Grobogan mencanangkan gerakan pemberantasan hama wereng, agar tidak terjadi serangan wereng yang terus menerus seperti beberapa tahun yang lalu,” tegasnya.

Seperti diberitakan, Harga jual gabah hasil panen msuim tanam (MT) I di tingkat petani anjlok. Dari semula harga gabah kering panen (GKP) berkisar Rp 2.600-Rp 2.700 per kilogram menjadi Rp 2.200-Rp 2.300 per kilogram. Kondisi ini dikeluhkan sebagian petani di Kabupaten Grobogan (SOLOPOS, 9/2).

Sementara terpisah Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Grobogan, H Hidayat mengakui, jika saat ini petani sangat terpukul dengan anjloknya harga gabah. Turunnya harga gabah diperkirakan akibat kualitas gabah hasil panen petani saat ini.

Advertisement

“Harga gabah agar sesuai dengan harga pembelian pemerintah, ada  persyaratannya. Yakni Kadar Air (KA) maksimal 20 persen. Namun kenyataannya gabah yang dijual KA-nya lebih dari 25 persen. Jadi ini perlu menjadi perhatian dari semua pihak,” tegas Hidayat.

rif

Advertisement
Kata Kunci : Gabah Harga
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif