Jakarta — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama meminta seluruh ulama dan jajaran pengurus NU di daerah untuk mengendalikan masyarakat. “Agar tidak terlibat dalam tindak kekerasan,” ujar Ketua Umum NU, K.H Said Agil Siraj, melalui siaran persnya, Selasa (8/2).
Seruan ini dikeluarkan PBNU menyusul maraknya aksi kekerasan berisukan agama dalam beberapa hari terakhir. Minggu (6/2) lalu, Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, mengalami aksi kekerasan yang dilakukan kelompok tertentu.
Tiga orang jemaat pun meregang nyawa, sedangkan lima orang lainnya luka berat. Selasa (8/2) ini, dua gereja dan sebuah sekolah kristen dibakar masa di Temanggung, Jawa Tengah. Tak ada korban jiwa dalam kekerasan ini.
PBNU pun menyesalkan dan mengutuk para pelaku tindak kekerasan ini. Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU juga mengajak para tokoh berbagai agama untuk meingkatkan komunikasi dan kerjasama untuk membangun suasana damai dan rukun.
Selain itu, NU juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dalam aksi kekerasan.
Kepada pemerintah, NU mendesak untuk mengambil langkah tegas dalam mengantisipasi terjadinya kekerasan serupa. Mereka juga meminta aparat keamanan meningkatkan perlindungan dan jaminan keselamatan kepada kelompok-kelompok minoritas dan korban kekerasan itu. Tempointeraktif