Soloraya
Selasa, 8 Februari 2011 - 17:15 WIB

Gagal panen meluas, perangkat desa di Klaten gigit jari

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Gagal panen. Sumber ilustrasi foto: helvrysmart.blogspot.com

Klaten (Espos) — Gagal panen yang menyerang Kecamatan Gan­ti­war­no, Kla­ten akibat hama wereng dan banjir meluas di Kecamatan Cawas. Kali ini bukan saja menimpa pertanian milik warga, namun para perangkat desa setempat juga ketiban sial.

Advertisement

“Perangkat desa pusing semua. Termasuk saya. Pertanian dua kali gagal panen,” tegas Kepala Desa Balak, Cawas, Klaten, Sutarjo kepada <I>Espos</I>, Selasa (7/2).

Lebih lanjut dia menjelaskan, jumlah pertanian warga yang mengalami gagal panen mencapai 80 hektare. Angka tersebut paling banyak terjadi di Desa Balak, Cawas, Klaten dengan jumlah petani sekitar 240 orang. Selain itu, Desa Japanan serta Desa Tirtomarto juga mengalami hal serupa. “Namun, jumlahnya kami tak tahu persis. Kami hanya dengar keluhan dari warga di sana,” terangnya.

Yang jelas, lanjutnya, gagal panen tersebut terlihat dari hasil panen yang mampu dibawa pulang petani tak lebih dari 20% per lahan. Penyebab utama gagalnya panen di wilayahnya, kata Sutarjo, selain serangan hama wereng juga karena rendaman banjir yang berulangkali menyerang wilayah mereka. “Banjir dan hujan ekstrem akhir-akhir ini membuat pertanian rusak,” terangnya.

Advertisement

Atas peristiwa tersebut, pihaknya telah melaporkan kepada Dinas Pertanian Klaten. “Kami sudah laporkan secara tertulis,” tambahnya.

Gagal panen di daerah tersebut, katanya, berdampak hebat pada kesejahteraan petani dan juga perangkat desa. Perangkat yang hanya mengandalkan sawah bengkok, katanya, saat ini sangat terpuruk. Sebab, kerapnya acara-acara hajatan serta pertemuan warga sangat menguras kantong mereka. “Padahal, sawah bengkok kami gagal panen terus,” paparnya.

Selain 80 hektare sawah yang gagal panen, lanjut Sutarjo, saat ini juga masih ada 40 hektare tanaman padi di Desa Balak yang terancam gagal panen. Hal itu terlihat dari kondisi tanaman yang kini mulai menguning kering.

Advertisement

Camat Cawas, Priharsanto ketika dikonfirmasi hal itu mengaku akan meninjau lokasi pertanian warga yang gagal panen tersebut.

Sebelumnya, gagal panen menyerang pertanian di Kecamatan Gantiwarno. Bahkan, empat Desa diantaranya dinyatakan puso total karena kerusakan akibat wereng mencapai di atas 90%. Sedangkan gagal panen yang kurang dari 90% mencapai 226 hektare. Em­pat de­sa yang puso total itu ialah De­sa Ja­bung, Mu­tih­an, To­wang­san, ser­ta Ce­po­ran yang jumlahnya men­ca­pai 26 hektare.<B>asa</B>

Advertisement
Kata Kunci : Gagal Panen
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif