Minggu, 6 Februari 2011 - 11:14 WIB

Dua warga Grobogan ditemukan tewas gantung diri

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Grobogan (Espos)--Putus asa dengan penyakit yang dideritanya selama bertahun-tahun, seorang kakek, Yaman, 75, warga Dusun Putat RT 5, RW V, Desa Putat, Kecamatan Purwodadi nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Sabtu (5/2).

Sementara sebelumnya, Jumat malam (4/2), Sugiyanto bin Darmo, 30, warga Desa Kalisari, Kecamatan Kradenan juga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar tidurnya. Menurut Camat Purwodadi, Drs Arifin sebelum kejadian, Yatman yang tinggal sendirian dan sering sakit-sakitan sempat ditemani cucunya, Sugiyo Jumat malam.

Advertisement

Sabtu pagi, cucunya kemudian pamitan pulang ke rumah sebentar untuk sarapan. Usai sarapan pagi, Sugiyo kemudian bergegas kembali lagi ke rumah kakeknya. Betapa terkejutnya Sugiyo begitu sampai di rumah kakeknya, tubuh lelaki renta tersebut sudah tidak bernyawa lagi dengan posisi gantung diri menggunakan tali yang diikatkan di blandar ruang tamu.

Kontan saksi berteriak meminta tolong warga setempat. “Hasil pemeriksaan petugas dan tim medis tidak ditemukan tanda penganiayaan, korban diduga putus asa karena penyakitnya sehingga nekat gantung diri,” jelas Arifin.

Sedang peristiwa gantung diri lainnya terjadi di Desa Kalisari, Kecamatan Kradenan. Sebelum kejadian, Sawi mencari Sugiyanto di sekitar rumah namun tidak ditemukan. Sawi kemudian mencari anaknya tersebut ke rumah temannya, tetapi juga tidak ditemukan. Ibu korban khawatir karena korban terlihat murung entah kenapa.

Advertisement

Karena khawatir, Sawi kemudian kembali ke rumahnya dan mencoba menemukan anak laki-lakinya itu. Semua ruangan diteliti, begitu sampai di kamar tidur korban, Sawi langsung berteriak histeris. Karena di dalam kamar tidur tersebut, Sawi menemukan tubuh anaknya Sugiyanto dalam kondisi gantung diri dan tidak bernyawa. Korban gantung diri menggunakan tali plastik yang diikatkan ke blandar kamar tidurnya.

Saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas dan tim medis, lidah korban menjulur keluar dan alat kelamin korban mengeluarkan sperma. Petugas tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan sehingga jenazah kemudian dikembalikan ke keluarganya untuk dimakamkan.

rif

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif