News
Jumat, 4 Februari 2011 - 05:53 WIB

Massa pro-Mubarak menyerang jurnalis & aktivis kemanusiaan

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kairo — Situasi pergolakan politik antara massa yang pro dan anti-pemerintahan Presiden Mesir, Hosni Mubarak semakin meruncing. Sejumlah jurnalis dan aktivis kemanusiaan pun menjadi sasaran serangan massa pro-Mubarak.

Seperti dilansir Times, Jumat (3/2), pendukung Mubarak menyerang para jurnalis asing. Para jurnalis itu dipukul dan perlengkapannya juga dirusak. Tidak hanya itu, pendukung Mubarak yang diduga polisi berpakaian sipil itu menutup jalan keluar bagi media di gedung-gedung di Lapangan Tahrir.

Advertisement

Pendukung Mubarak juga menyita pusat pekerja kemanusiaan informal di Lapangan Tahrir. Dua pekerja Amnesty Internasional dan seorang lainnya dari Human Right Watch ditahan.

Massa Pro-Mubarak juga memberhentikan mobil yang digunakan jurnalis untuk berkeliling dekat lapangan. Sekelompok orang menodong para jurnalis itu dengan pisau.

Dua reporter The New York Times dibebaskan pada Kamis (2/2) lalu setelah ditahan semalaman di Kairo. Sementara dua orang staf dari Washingon Post juga ikut ditahan bersama belasan jurnalis lainnya.

Advertisement

Juru Bicara Gedung Putih, Robert Gibbs mengecam tindakan kekerasan pemerintah Mubarak terhadap para jurnalis. Gibbs menyebut, jika aksi tersebut sangat tidak bisa diterima.

“Setiap jurnalis yang ditahan, harus segera dibebaskan segera,” kata Gibbs.

Massa anti-Mubarak mulai turun ke jalan pada awal Januari 2011 lalu. Massa meminta agar Mubarak segera lengser dari kepemimpinannya yang telah memimpin selama 30 tahun. Detikcom

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Krisis Mesir
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif