Soloraya
Kamis, 3 Februari 2011 - 21:04 WIB

Pengobatan massal di Purwantoro dibubarkan warga

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri  (Espos)–Acara pengobatan massal yang sudah berlangsung selama lebih dari 10 hari di kompleks Terminal Bus dan Angkutan Kecamatan Purwantoro, Wonogiri dibubarkan warga, Kamis (3/2), lantaran dicurigai ada unsur penipuan.

Informasi yang dihimpun Espos, pengobatan massal alternatif oleh sekelompok orang yang mengaku berasal dari Boyolali itu semula diinformasikan gratis. Warga pun berbondong-bondong datang ke lokasi. Setiap hari rata-rata 100-150 warga berdatangan untuk berobat, tidak hanya dari Purwantoro tapi juga dari desa-desa di Kismantoro dan sekitarnya.

Advertisement

Tapi setelah berlangsung beberapa hari, pihak penyelenggara meminta pasien membeli sejenis minyak dalam botol kecil berisi sekitar 16 ml seharga Rp 75.000/botol sebagai syarat agar bisa sembuh. Resepnya, satu botol untuk pasien sakit ringan, dua botol untuk sakit sedang dan empat botol untuk yang sakit berat. Pihak penyelenggara mengumumkan minyak tersebut akan datang pada Rabu dan meminta pasien datang membawa uang untuk membeli.

Dua anggota DPRD Wonogiri asal Purwantoro, Marhendi Indriatmoko dan Catur Winarko, mengaku sejak awal sudah curiga dengan acara itu karena izinnya pengobatan gratis. Mereka pun meminta warga sekitar terminal untuk ikut mengawasi dan melaporkan perkembangan acara itu.

“Bagaimana tidak mencurigakan, wong katanya pengobatan gratis kok ujung-ujungnya diminta beli minyak seharga Rp 75.000/botol kalau ingin sembuh. Kan kasihan para pasien yang kebanyakan dari kalangan kurang mampu itu harus membayar semahal itu,” ungkap Catur, kepada wartawan, kemarin.

Advertisement

Marhendi menambahkan karena kecurigaan itulah, Rabu pagi itu, warga terminal membubarkan acara pengobatan tersebut. Ratusan warga yang sudah berdatangan dengan membawa uang untuk beli minyak pun langsung bubar. “Kami hanya berusaha mencegah jangan sampai warga yang sedang kesusahan itu malah kena tipu. Apalagi obatnya itu juga belum tentu teruji secara klinis,” katanya.

Sementara itu, salah satu petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Purwantoro, Agus Gunarto membenarkan adanya pengobatan gratis yang dibubarkan oleh warga karena dicurigai ada unsur penipuan. Dia mengatakan acara pengobatan itu sudah berlangsung 10 hari. Begitu dibubarkan oleh warga, pihak penyelenggara langsung berkemas dan pergi meninggalkan lokasi.

shs

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Purwantoro
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif