News
Rabu, 2 Februari 2011 - 08:26 WIB

Saksikan hujan meteor Alpha Centauri pada 28 Januari- 21 Februari

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Surabaya--Pada tanggal 28 Januari hingga 21 Februari 2011 warga di Jawa Timur, bahkan seluruh daerah di Indonesia bisa menyaksikan hujan meteor Alpha Centauri. Meteor ini bisa dilihat dengan mata telanjang, dan tidak perlu menggunakan teropong bintang.

“Ya seluruh wilayah di Indonesia bisa melihat langsung hujan meteor Alpha Centauri. Nggak perlu menggunakan alat, dan lebih jelas kalau di tempat yang gelap,” ujar Koordinator Kunjungan dan Peneliti Observatorium Bosscha, Evan I Akbar, Rabu (2/2).

Advertisement

Evan mengatakan, hujan meteor ini tidak bisa disaksikan warga yang tinggal di Amerika Serikat dan Rusia. Yang bisa melihat hanya warga di Indonesia, Australia, Afrika bagian selatan atau negara-negara yang berada di selatan.

“Bisa dilihat di langit bagian selatan. Karena meteor itu sumbernya dari arah selatan menuju ke barat laut, utara, timur laut,” tuturnya.

Ketika ditanya berapa jumlah meteor yang terlihat penduduk di bumi, Evan mengaku tidak bisa memastikannya. Pasalnya, di luar atmosfer bumi, banyak meteor yang terdiri dari jenis batu, besi, batu besi ukurannya kecil seperti pasir atau genggaman tangan orang dewasa. Meteor itu jatuh ke bumi, karena gaya grafitasi bumi.

Advertisement

“Jumlahnya banyak dan kejadiannya sekejap. Tapi meteor itu jarang jatuh sampai ke bumi. Kebanyakan, meteor itu terbakar di langit,” tuturnya.

Tak hanya meteor Alpha Centaurids yang bisa dilihat secara langsung. Warga Indonesia juga bisa melihat hujan meteor sekitar 21 April 2011.

“Kalau di bulan April itu namanya meteor Lyrids, yang arahnya dari timur ke barat,” jelasnya.

Advertisement

Ia berharap, cahaya dari hujan meteor tidak dikait-kaitkan dengan hal-hal yang aneh, maupun berbau klenik.

“Jangan disimpulkan dengan yang aneh-aneh. Lebih baik menjadikan hiburan bisa melihat hujan meteor dan tidak perlu khawatir,” tutur Evan.

dtc/tiw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif