News
Rabu, 2 Februari 2011 - 00:40 WIB

2 Kali Merapi keluarkan letusan sekunder, BPPTK minta warga tidak panik

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Magelang — Gunung Merapi kembali mengeluarkan letusanya. Letusan ini sudah terjadi sebanyak dua kali berturut-turut selama dua hari ini.

Letusan pertama terjadi pada Senin (31/1) malam pukul 24.00, letusan kedua pada Selasa (1/2) sore ini sekitar pukul 15.10 WIB.

Advertisement

Diduga letusan tersebut diakibatkan hujan yang terjadi di puncak Gunung Merapi yang dua hari terakhir kondisi cuaca mendung menyelimuti wilayah Magelang, Jawa Tengah.

“Saya mendengar Gunung Merapi kembali meletus tadi sore (kemarin). Mungkin itu disebabkan letusan sekunder,” ujar anggota Tim SAR Kabupaten Magelang Hendry alias Mas Heng kepada detikcom Selasa(1/2) melalui ponsel.

Menanggap hal ini, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandriyo menyatakan material vulkanik panas yang ada di lereng Gunung Merapi sangat banyak. Hal ini memungkinkan munculnya letusan sekunder.

Advertisement

Menurut Subandriyo letusan sekunder ini bisa terjadi karena timbunan material vulkanik yang panas terkena air hujan dengan intensitas tinggi.

Namun ia menegaskan bahwa letusan sekunder bersifat lokal dan tidak membahayakan masyarakat yang tinggal di sekitar lereng merapi.

Dikatakan Subandriyo, ketebalan material vulkanik sudah dideteksi karena lokasi yang sulit dijangkau. Namun demikian berdasarkan analisa BPPTK ketebalan material vulkanik bisa mencapai puluhan meter.

Advertisement

“Di kawasan lembah-lembah Merapi material vulkanik bisa menumpuk puluhan meter. Material tersebut juga sangat panas karena suhunya bisa mencapai ratusan derajat celcius,” jelas Subandriyo.

BPPTK juga menerima sinyal dari seismograf yang dipasang di Gunung Merapi pada Selasa (1/2). Sinyal ini bisa pertanda ada letusan sekunder namun bisa juga berarti ada gempa vulkanik.

“Kami belum pastikan apakah letusan sekunder atau gempa vulkanik,” terang Subandriyo.

Subandriyo meminta masyarakat tidak perlu panik karena letusan sekunder merupakan peristiwa yang wajar dan terjadi di lereng Merapi yang jauh dari permukiman penduduk. Detikcom

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif