Hal itu diungkapkan Nurullah saat dihubungi via telepon selularnya, Selasa (1/2). “Kami tidak akan melakukan penyelidikan. Sudah dihentikan dengan adanya pernyataan keluarga yang mengatakan kematian adalah akibat sakit,” ujar Nurullah.
Karena adanya pernyataan keluarga itulah polisi pun tak bisa melakukan pengusutan dan pendalaman kasus. “Keluarga sudah menyatakan meninggal karena sakit, masa mau tetap diusut. Nggak bisa lah,” katanya.
Lebih lanjut Nurullah pun menjelaskan, dalam olah TKP di kamar kos Rinra, polisi pun tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan. “Saat olah TKP pun tidak ditemukan apa-apa yang mencurigakan,” tutur Nurullah.
Dalam berita sebelumnya, salah seorang kerabat, menjelaskan bahwa pada Kamis (27/1), Rinra sudah mengeluhkan sakit. Lalu ayahnya yang tiada lain Gubernur Sulsel meminta izin ke IPDN untuk membawa Rinra berobat di Makasar.
Lalu pada Sabtu (29/1), lanjut Andi, Rinra kembali ke IPDN diantarkan ayahnya. Rinra pun kembali tinggal di asrama. Sakit itu berlanjut pada Minggu (30/1) malam. Kemudian Rinra dibawa ke RS oleh ajudan. Sementara dari pihak RS menyatakan, Rinra datang ke UGD RS sudah dalam kondisi tak bernyawa sekitar pukul 04.00 WIB.
dtc/tiw