“Saya rasa juga nggak perlu, kita anggap saja itu ulah manusia,” kata Siswanto, Selasa (1/2). Siswanto mengatakan, kedatangan LAPAN ditakutkan membuat para pemilik sawah semakin resah. Karena, pastinya warga sekitar memadati areal persawahan untuk menyaksikan lebih dekat.
“Karena kalau ada oleh TKP di lokasi, takutnya orang-orang akan ikut berkunjung ke tempat itu, dan warga yang memiliki lahan khawatir padi mereka rusak, dan terinjak-injak yang membuat kerugian mereka semakin besar,” katanya.
Pagi ini Siswanto akan kembali mengunjungi lokasi crop circle. Dia berharap warga tidak ada lagi di sekitar persawahan. “Semoga tidak ada lagi yang menonton ramai-ramai, karena kasihan sawah warga kalau ada yang mau panen,” tandasnya.
Setelah di Sleman dan Bantul, kini giliran persawahan warga Magelang yang terkena fenomena crop circle pada Minggu (30/1). LAPAN meyakini bahwa crop circle kali di Magelang ini adalah buatan manusia meskipun tidak ada lubang tempat tiang pemancang di tengah seperti lazimnya.
dtc/tiw