Soloraya
Senin, 31 Januari 2011 - 21:12 WIB

PPSK ancam boikot program relokasi PKL Pemkot

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jebres (Espos)–Paguyuban Pedagang Sekitar Kampus (PPSK) Universitas Sebelas Maret (UNS) mengancam memboikot program relokasi pedagang kaki lima (PKL) Jl Ki Hajar Dewantara oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Ancaman itu akan diwujudkan bila dalam waktu dua hingga tiga bulan ke depan Pasar Panggungrejo Jebres masih saja sepi. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua PPSK, Sukir saat ditemui wartawan Senin (31/1) di Pasar Panggungrejo yang berada di belakang Kantor Kecamatan Jebres.

“Kami akan lihat dulu apa yang dilakukan Pemkot satu hingga dua bulan ini terhadap Pasar Panggungrejo. Bila tidak ada keseriusan dan pasar masih sepi, saya tidak akan bantu relokasi PKL yang masih bertahan di Jl Ki Hajar Dewantara,” tegasnya. Sukir menjelaskan saat ini masih ada 185 PKL di Jl Ki Hajar Dewantara. Selain itu ada 35 PKL di Jl KH Masykur yang berdekatan dengan Jl Ki Hajar Dewantara. Mengenai teknis pengembangan Pasar Panggungrejo Sukir menyerahkan kepada Pemkot. Yang jelas dia dan para pedagang ingin pasar ramai pembeli. Sukir juga kecewa dengan sikap Komisi III DPRD Solo yang meminta Pemkot memikir ulang rencana pengucuran modal usaha bagi pedagang Pasar Panggungrejo. Pedagang masih menunggu realisasi pembenahan fisik pasar seperti janji Walikota, Joko Widodo (Jokowi). Sedangkan Lurah Pasar Panggungrejo, R Sigit Pramono berharap pemugaran beberapa bagian fisik pasar bisa memancing calon pembeli.

Advertisement

“Kita tunggu saja pengerjaan fisiknya. Walikota sudah akomodatif dan berjanji mengembangkan pasar,” imbau dia. Pada bagian lain Jokowi berjanji tidak akan lepas tangan dalam program relokasi PKL ke pasar.

kur

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif