Soloraya
Senin, 31 Januari 2011 - 22:15 WIB

Nogosari panen raya padi

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali

Boyolali (Espos)–Pemkab Boyolali terus berupaya memberikan berbagai fasilitasi bagi para petani dalam mendukung upaya visi dan misi Bupati untuk mempertahankan Boyolali sebagai lumbung padi.

Advertisement

“Sebagai upaya mendukung hal itu, Pemkab telah mengupayakan fasilitasi seperti Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU), Bantuan Langsung Pupuk (BLP), Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (Jitut) maupun Jaringan Irigasi Desa (Jides),” ujar Bupati Boyolali Seno Samodro dalam sambutannya yang dibacakan Wabup Agus Purmanto dalam acara panen raya padi di Desa Glonggong, Kecamatan Nogosari, Senin (31/1).

Bupati menambahkan tahun 2010 luas panen padi di Boyolali mencapai 45.049 ha dengan produksi 260.324 ton gabah kering giling (GKG). Dengan asumsi konsumsi beras tahun 2010 sebesar 84.000 ton, maka tahun 2010 Boyolali surplus beras sebesar 54.455 ton.

“Dalam tahun 2011 ini meski ada serangan hama wereng cokelat yang hingga Januari 2011 mencapai luas 275 ha, tetapi diperkirakan pada bulan Februari akan panen seluar 11.150 ha dan Maret 2.880 ha dengan total mencapai 120.305 ton gabah kering giling,” tambah dia.

Advertisement

Dijelaskan Bupati, sebagai upaya antisipasi hama wereng cokelat tahun 2011, Pemkab telah menyiapkan sarana dan pengendalian secara terpadu yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian Jateng.

Sementara, Camat Nogosari Untung Raharjo mengatakan panen padi di Desa Glonggong tersebut mencapai 180 Ha, dengan produksi mencapai 6.56 ton/Ha. Dari total jumlah panen padi itu, keuntungan per hektare mencapai Rp 19.680.000 dikurangi biaya usaha tani mencapai Rp 7,5 juta. “Sehingga petani mengalami keuntungan Rp 12.180.000,” ujar Untung.

fid

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Nogosari Panen Raya Padi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif