News
Senin, 31 Januari 2011 - 14:15 WIB

50 Warga Mojokerto keracunan bau menyengat pabrik pengolahan Karet

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Mojokerto--Sekitar 50 warga Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto mendadak mengalami gatal-gatal, sesak nafas dan batuk. Hal tersebut disebabkan bau menyengat yang ditimbulkan dari asap pabrik pengolahan karet PT Bumi Nusa Makmur.

Ke-50 warga yang kebanyakan terdiri dari ibu-ibu dan anak usia di bawah tujuh tahun tersebut terpaksa menjalani pemeriksaan kesehatan dan pengobatan di Puskesmas Pembantu Kecamatan Puri di Desa Medali.

Advertisement

Menurut Sripah ,42, salah satu warga yang dirawat mengaku, dirinya harus memeriksakan kondisi badannya karena mengalami gangguan pernafasannya. “Rumah saya dekat pabrik, makanya saya sering bau tidak enak dan sering sesak nafas,” kata Sripah di sela-sela pengobatan, Senin (31/1).

Hal serupa juga diungkapkan Supiyatun ,53, dia mengaku mengalami gatal-gatal pada kulit di bagian wajahnya. Dari pengamatan detiksurabaya.com, wajah Supiyatun terlihat memerah akibat gatal.

“Sejak ada pabrik ini, wajah saya gatal-gatal, kalau sudah tidak kuat, saya garuk sampai merah,” ungkap Supiyatun sembari mengaruk wajahnya.

Advertisement

Indah ,6, siswi kelas satu SD ini juga harus mengalami pengobatan karena batuk-batuk dan matanya sering sakit, menurut ibu Indah, Dewi Saroh ,26, anaknya sering sakit mata. “Mata anak saya sering mengeluarkan air, dan sering menangis kesakitan karena batuk,” ujar Dewi.

Sementara itu, menurut kepala Puskesmas Puri, Dr Mustaqim, penyebab ke 50 warga mengalami kondisi tersebut adalah karena keracunan akibat asap pabrik pengolahan karet yang sangat menyengat. “Bisa juga kerena penyakit bawaan, namun kita sangat yakin penyakit ditimbulkan karena bau menyengat dari pabrik karet tersebut,” kata Mustaqim kepada wartawan.

Sebelumnya pada Selasa (18/1), sekitar 500 warga Medali melakukan aksi menuntut agar pabrik pengolahan karet PT Bumi Nusa Makmur ditutup berakhir ricuh, bahkan sejumlah warga mengalami luka dibagian kepala hingga berdarah.

dtc/tiw

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif