News
Sabtu, 29 Januari 2011 - 02:33 WIB

US SMA/SMK dilaksanakan 14 Maret

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Soal Ujian Sekolah (US) yang dibuat masing-masing sekolah harus diverifikasi pengawas sekolah. Hal ini merupakan salah satu bentuk kontrol pengawas. Sementara itu berdasarkan rapat koordinasi tingkat Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan di Semarang, Kamis (27/1), pelaksanaan US siswa SMA/SMK di Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan 14-21 Maret.

Demikian disampaikan Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Budi Setiono, saat ditemui wartawan di kantor Disdikpora Solo, Jumat (28/1). Sementara Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Solo, Drs M Thoyibun, menerangkan soal US dibuat oleh sekolah masing-masing dengan mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditentukan. Oleh karena itu ia mengimbau pihak sekolah untuk membuat soal ujian yang valid dan sesuai standar. Setelah US dilaksanakan, katanya, sekolah harus segera mengoreksi dan membuat nilai sekolah.

Advertisement

“Soal format pengiriman nilai sekolah, hingga kini (Jumat-red) belum ada kejelasan,” ujarnya. Terkait hal itu Budi Setiono, mengungkapkan sesuai Prosedur Operasi Standar (POS) UN 2011, nilai sekolah dirumuskan di setiap sekolah. Pembobotan nilai sekolah, 60% dari US, 40 % dari nilai rapor. “Setelah jadi nilai sekolah, baru dikirimkan ke pusat. Jadi di pusat hanya menggabungkan nilai sekolah dengan nilai UN,” katanya.

Sementara soal UN, ungkapnya, dibuat panitia pusat. Rencanananya ada lima paket soal. Terkait rencana Kadisdikpora Solo, Rakhmat Sutomo, yang akan mengefektifkan peran pengawas sekolah dan MKKS dalam pelaksanaan UN, Thoyibun mengatakan hal itu hanya bisa dilaksanakan sebatas imbauan. Pasalnya MKKS tidak mungkin mengawasi ke setiap sekolah. Sementara Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Solo (DPKS), Suwarto, mengkhawatirkan sistem pengawasan UN 2011, menyusul tidak adanya Tim Pemantau Independen (TPI) sebagaimana tahun sebelumnya. Padahal berdasarkan pengalaman sebelumnya, justru TPI itu yang sering menemukan penyimpangan-penyimpangan terkait UN.

ewt

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif