Singapura--Harga minyak mentah dunia terus turun, karena investor mengantisipasi kenaikan suku bunga di China yang merupakan salah satu negara konsumen energi terbesar di dunia.
Pada perdagangan Jumat (28/1), minyak light sweet pengiriman Maret turun 49 sen menjadi US$ 85,15 per barel. Minyak Brent pengiriman Maret juga turun 2 sen menjadi US$ 97,37 per barel.
Laporan mengenai Arab Saudi yang dikabarkan memompa minyak lebih banyak juga memicu koreksi lanjutan pada harga minyak. “Faktor lain mungkin investor khawatir China akan menambah kebijakan ketatnya menjelang tahun baru China,” ujar Ong Yi Ling, analis dari Philips Futures seperti dikutip dari AFP.
Media-media di China melaporkan bahwa pada bulan ini, suku bunga dapat dinaikkan sekitar awal Februari atau berdekatan dengan tahun baru China, guna melawan lonjakan inflasi pada semester I-2011 ini.
Harga minyak memang telah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti data ekonomi yang kurang baik yakni seputar klaim pengangguran yang lebih tinggi dan data pemesanan barang-barang tahan lama yang turun. Termasuk juga kabar dari penurunan peringkat Jepang oleh Standard & Poor’s.
dtc/tiw