Kepala Unit Bus Kota Perum Damri Kota Solo, Irwanto saat dimintai konfirmasi wartawan, Kamis (27/1), mengemukakan sopir BST diberhentikan setelah diketahui kerap menaikkan dan menurunkan penumpang di luar selter atas kehendak sendiri. Padahal menurut POS yang berlaku, BST hanya boleh menaikkan penumpang dan berhenti di selter-selter yang sudah disediakan.
Sementara dua kondektur perempuan yang juga diberhentikan, karena diketahui seringkali mempermainkan tiket BST. Dari laporan yang masuk, dua kondektur tersebut sering tidak memberikan tiket pada penumpang sebagai tanda pembayaran tarif bus. Untuk mengganti posisi tiga awak BST yang diberhentikan itu, Irwanto mengatakan pihaknya tengah mengadakan seleksi sopir dan kondektur perempuan, termasuk untuk memenuhi kebutuhan personel untuk mengoperasikan 15 BST.
sry