SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Sukoharjo (Espos)--Pedagang kaki lima (PKL) yang menempati Jl Sidoluhur Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo atau Timur pabrik PT Konimex meminta ganti rugi lantaran lapak mereka direncanakan untuk dibongkar.
Pembongkaran tersebut dilakukan karena tanah yang berada di sekitar lapak PKL tersebut akan dibangun pemiliknya yakni PT Pondok Solo Permai (PSP). Permintaan itu diutarakan tujuh PKL Cemani saat beraudiensi dengan perwakilan PT PSP di Kantor Satpol PP Sukoharjo, Kamis (27/1). Proyek pembangunan perumahan oleh PT PSP terkendala karena akses masuk angkutan berat dan meterial proyek terhalang lapak-lapak PKL tersebut. “PKL yang menempati lokasi itu ada tujuh orang. Kami sudah mulai mendirikan lapak di lokasi itu sekitar 10 tahun lalu,” papar salah satu perwakilan PKL Cemani, Rugiman, 52.
Kebanyakan dari lapak mereka dibangun semi permanen, berdinding tembok dan papan serta lantainya diplester semen. Permintaan ganti rugi tersebut, imbuh dia, dipergunakan untuk mengganti bangunan atau lapak mereka yang akan dibongkar.
Setelah dilakukan perundingan di pertemuan itu akhirnya PT PSP dan PKL mencapai kesepakatan. PT PSP bersedia memberikan kompensasi dengan nominal yang sudah disepakati kedua pihak. Sementara PKL di-deadline untuk membongkar dan membersihkan lapaknya selambat-lambatnya Selasa (1/2). “Kenapa dilakukan audiensi ini, karena kami ingin semuanya berjalan lancar tak ada masalah yang mengganjal dari kedua pihak, termasuk bagi PKL,” terang Kabag Umum PT PSP, Atok Priyatno di audiensi yang dihadiri jajaran Muspika Grogol tersebut.
Kepala Satpol PP Sukoharjo, FX Rita Adriyatno melalui Kasi Trantib, Sunarto dan Kasi Penegakan Perda, Tri Widodo menyatakan, dalam audiensi tersebut Satpol PP bertindak netral. Setelah tercapai kesepakatan kedua pihak, maka pembongkaran lapak dibebankan PKL sendiri.
hkt