News
Rabu, 26 Januari 2011 - 14:25 WIB

Mesir dilanda aksi demo, tiga orang tewas

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kairo–Terinspirasi oleh revolusi di Tunisia, ribuan warga Mesir menggelar aksi protes di Kairo dan kota-kota lainnya di Mesir. Mereka menyerukan pengunduran diri Presiden Mesir Hosni Mubarak.

Aksi yang berlangsung sejak Selasa, 25 Januari kemarin itu telah menewaskan setidaknya tiga orang. Demikian seperti diberitakan BBC, Rabu (26/1). Dua demonstran tewas saat terjadi bentrokan antara polisi dan para demonstran di Kota Suez, kemarin. Sedangkan seorang polisi tewas akibat luka-lukanya dalam bentrokan di Kairo.

Advertisement

Para demonstran menyatakan hari Selasa itu sebagai hari revolusi terhadap penyiksaan, kemiskinan, korupsi dan pengangguran. Lebih dari 30 ribu polisi telah dikerahkan ke Kairo untuk menghentikan aksi para demonstran Mesir. Kabarnya ada beberapa orang yang dipukuli polisi.

Di Kairo, polisi menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa. Namun para demonstran menyatakan tak akan mundur sampai tuntutan mereka dipenuhi, yang salah satunya adalah pengunduran diri Mubarak.

Aksi protes antipemerintah ini merupakan yang terbesar sejak Mubarak berkuasa tiga dekade silam. Di Kota Alexandria, ribuan orang juga menggelar aksi unjuk rasa. Mereka menyerukan revolusi, revolusi terhadap Mubarak si pengecut.

Advertisement

Menanggapi aksi-aksi demo tersebut, pemerintah AS meminta pemerintah Mesir untuk responsif terhadap aspirasi rakyat Mesir.

Dalam statemennya, Gedung Putih menyatakan Mesir harus mengejar reformasi politik, ekonomi dan sosial yang bisa memperbaiki kehidupan mereka dan membantu kemakmuran Mesir. “AS berkomitmen untuk bekerja sama dengan Mesir dan rakyat Mesir guna mencapai tujuan-tujuan tersebut,” demikian statemen Gedung Putih.

Sebelum aksi demo tersebut, Mubarak yang berkuasa sejak 1981 telah mengingatkan para aktivis Mesir untuk tidak meniru aksi protes gaya Tunisia yang sukses menumbangkan Presiden Zine Al Abdidin Bin Ali.

Advertisement

“Keamanan negara adalah prioritas utama karena dengan itu nasib sebuah negara dan rakyat dipertaruhkan,” tegas Presiden Mubarak seperti dikutip kantor berita Mesir, MENA.

Mubarak pun telah menginstruksikan Menteri Dalam Negeri, Habib Al Adly yang membawahi kepolisian dan Lembaga Keamanan Nasional untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pengunjuk rasa yang anarkis.

dtc/tiw

Advertisement
Kata Kunci : Mesir
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif