Soloraya
Selasa, 25 Januari 2011 - 09:31 WIB

Pendirian sekolah di kawasan bencana lahar dingin Merapi mendesak dilakukan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Kebutuhan pendirian bangunan sekolah darurat dan pasar darurat di kawasan bencana lahar dingin Merapi terus mendesak. Bangunan semipermanen dibutuhkan untuk tempat belajar bagi ratusan siswa. Demikian juga pasar darurat yang penting untuk menggerakkan ekonomi warga.

Kondisi ini dipaparkan Wakil Koordinator Forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Tengah (FPRB Jateng), Mulyadi saat workshop Perencanaan Program Kerja Bersama IOM dan FPRB Jateng di Indah Palace Hotel, Serengan, Solo, Jumat (21/1).

Advertisement

“Puluhan jembatan yang roboh menghambat warga untuk beraktivitas normal, seperti sekolah dan ke pasar,” kata Mulyadi. Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan LSM dan Pemda untuk mendirikan sekolah dan pasar darurat. Saat ini, warga kesulitan memasarkan hasil kebunnya, sehingga banyak sayuran yang membusuk.

Mulyadi menambahkan saat bencana terjadi, banyak aset masyarakat yang rusak. Dengan usaha mitigasi risiko bencana, maka kerugian dapat diminimalisasi. “Perlu koordinasi semua pihak, termasuk komunitas-komunitas di daerah rawan bencana, seperti di sepanjang Kali
Opak. Komunikasi antara hulu dan hilir penting untuk mewaspadai lahar dingin,” tambahnya.

Menurut Disaster Risk Reduction (DRR) Field Supervisor IOM Jogja, Yohan Rahmat Santosa, International Organization of Migration (IOM) melaksanakan perencanaan program-program FPRB Jateng khususnya untuk pelatihan pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat.

Advertisement

“Juga diperlukan penguatan kapasitas mitigasi yang diharapkan mampu melindungi aset-aset penghidupan yang sudah mulai dimiliki kembali oleh masyarakat di sana,” ujar Yohan.

aha

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Merapi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif