Soloraya
Selasa, 25 Januari 2011 - 05:02 WIB

2011-2013, Lurik Klaten masih dicari

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Espos)–Meski lurik Jepara dan Pekalongan menyerbu wilayah Klaten, namun lurik lokal diprediksikan masih tetap diminati. Pasalnya, semakin banyak pembeli dan varian, maka lurik asal Klaten akan memiliki tempat di hati para pembeli karena keasliannya.

“Sebab, salah satu kelebihan lurik Klaten ialah memakai bahan katun 100%. Ini yang menjadi nilai lebih sehingga prediksi kami hingga tahun 2013, masih akan semakin diminati,” kata pengusaha lurik asal Desa Kepoh, Delanggu, Klaten, Sandiyo kepada Espos, Selasa (25/1).

Advertisement

Lebih jauh dia menjelaskan, munculnya lurik asal Jepara dan Pekalongan di sisi lain sebenarnya memiliki sisi positif. Selain meningkatkan iklim persaingan sehat, juga melecut kreativitas pelaku lurik Klaten dalam menemukan inovasi. Sandiyo berkeyakinan, perlahan namun pasti masyarakat pembeli akan semakin mengerti dengan varian lurik.

“Bukan saja modelnya, namun bahan dasarnya. Selama ini kan bahan dasar lurik tak dimengerti banyak orang, termasuk pengrajin lurik Klaten. Mengertinya pembeli, namanya lurik ya lurik Jawa itu. Tak kepikir bahannya semakin beragam,” jelasnya.

Kenyataan inilah yang kemudian menjadi celah bagi pelaku lurik asal Jepara dan Klaten untuk menggempur Klaten. Mereka yang sebenarnya pelaku lurik lama di daerahnya, akhirnya melakukan ekspansi ke Klaten yang selama ini mati-matian melakukan branding lurik ke Jawa Tengah. “Peluang inilah yang kemudian dimanfaatkan pelaku bisnis lurik asal Jepara dan Pekalongan. Mereka menarik lurik yang selama ini disetor ke Bali, untuk didrop ke Klaten, Solo, maupun Sukoharjo,” tandasnya.

Advertisement

Namun, tegas Sandiyo, booming lurik asal Jepara dan Pekalongan diprediksi akan menemukan titik jenuh dalam waktu singkat. Saat ini, imbuhnya, di Pasar Klewer serta sejumlah grosir di Klaten mulai menumpuk lurik Jepara dan Klaten yang belum bisa dijual. “Saya sudah menangkap adanya keresahan para pelaku bisnis lurik Jepara dan Pekalongan yang barang dagangnnya masih menumpuk belum terjual. Sebab, semua orang menjual lurik yang sama lantaran saking banyaknya,” terangnya.

Senada dengan Plt Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Pemkab Klaten, Mujaeroni pihaknya optimistis bahwa lurik lokal Klaten akan memiliki para pembeli tersendiri. Hal itu diperlihatkan dari tetap konsistennya lurik Klaten yang berbahan katun asli dan terus melakukan inovasi. “Persoalan harga mungkin kalah, tapi kualitas tetap terbaik. Ini yang akan dilirik pembeli nantinya,” paparnya.

asa

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Lurik Klaten
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif