Soloraya
Senin, 24 Januari 2011 - 17:46 WIB

Pintu air hilang, kerugian mencapai Rp 1,4 miliar

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sumber ilustrasi foto: alifahmi.wordpress.com

Sukoharjo (Espos)— DPU Sukoharjo mencatat terdapat 179 kasus pencurian dari total jumlah pintu air yang tersebar di seluruh wilayah Sukoharjo. Kabid Sumber Daya Air DPU Sukoharjo, Joko Widodo mengatakan ada beberapa pihak yang bertanggungjawab atas keberadaan pintu air. Dia menyebut terdapat 767 pintu yang menjadi tanggungjawab DPU Sukoharjo. “179 Kasus pencurian itu merupakan kasus atas pintu air yang pengawasannya di pihak kami. Selebihnya ada kategori pintu air dari provinsi dan ada juga yang ditangani BBWSBS,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/1).

Advertisement

Dia menguraikan 179 kasus itu terjadi dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Dia mengatakan terdapat kategori pintu air ulir dan slerek yang hilang, yakni 147 kasus pintu ulir dan 32 kasus pintu slerek.

Selain kategori pintu, lanjutnya, ukuran diameter kapasitas pintu air menentukan jumlah kerugian. Dia mengatakan kerugian untuk satu unit pintu air jenis slerek dalam kurs sekarang rata-rata mencapai Rp 2,4 juta. Sementara untuk kerugian hilangnya pintu air jenis ulir rata-rata mencapai Rp 9 juta. “Memang bahan ulir lebih mahal dan satu komponen dalam pintu air hilang sama dengan satu unit pintu air tak dapat berfungsi,” jelasnya. Menurut hitungan secara rata-rata, terusnya, total kerugian yang diderita akibat hilangnya perangkat pintu air jenis slerek mencapai sekitar Rp 76 juta. Sementara kerugian untuk hilangnya pintu jenis ulir mencapai sekitar Rp 1,3 miliar. “Hitungan kami ambil rata-rata atau nilai tengah-tengah karena masing-masing pintu berbeda ukuran. Jadi total kerugian sekitar Rp 1,4 miliar,” tandasnya.

ovi

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif