“Yang kami tahu, mereka memenangi Piala Asia, salut untuk mereka. Namun, banyak hal berubah sejak saat itu,” ujar Neill, seperti dilansir googlenews, Jumat (21/1).
Pelatih Australia, Holger Osieck, berharap pasukannya bisa mengusung trofi juara. Namun, pelatih asal Jerman itu berada di bawah tekanan besar untuk mengembangkan performa tim dari yang diperlihatkan di turnamen yang sama, pada 2007.
Saat itu, Socceroos terlempar di perempatfinal dari Jepang setelah kalah adu tendangan penalti. “Kegagalan selalu berat. Jika kami dipukul 0-7 dan tampil buruk, itu akan menjadi sebuah kegagalan,” ujar Osieck. “Namun, Anda tidak pernah tahu itu, kali terakhir Australia kalah dalam adu penalti. Hal seperti itu bisa terjadi, jadi saya tidak akan pernah membahas kembali mengenai kegagalan itu. Ada pula keberuntungan dan berada di sana pada momen yang tepat. Saya tahu publik dan media memiliki pendekatan berbeda dari pengertian saya mengenai arti kegagalan,” imbuh dia.
Australia kemungkinan belum bisa diperkuat sejumlah pemain pilar. Gelandang Jason Culina diperkirakan absen untuk kali kedua beruntun, karena masih dalam masa pemulihan cedera lutut. Striker berpengalaman Tim Cahill juga diragukan tampil. Namun, Luke Wilkshire dan David Carney kemungkinan bisa diturunkan, setelah absen ketika Australia menang atas Bahrain.
Duel ini juga bakal sarat aroma Jerman. Osieck akan beradu strategi dengan kompatriotnya, Wolfgang Sidka, yang membesut Irak. “Saya mengenal dia dengan baik, kami tahu satu sama lain. Sebenarnya, saya akan lebih memilih tim saya bermain menghadapi mereka (Australia) di babak akhir turnamen,” ujar Sidka.
anh