Soloraya
Jumat, 21 Januari 2011 - 10:35 WIB

Obsesi Bupati Sragen, Indonesia mampu jadi raja pangan dunia

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)--Bupati Sragen, Untung Wiyono berobsesi Indonesia mampu menjadi raja pangan dunia jika mampu mengolah lahan gersang di berbagai daerah. Potensi tersebut diketahui Bupati setelah mengembangkan tanaman pangan organik dan semi organik di Bumi Sukowati.

Obsesi itulah yang ingin diwujudkan Untung Wiyono seusai menjabat Bupati Sragen. Selain pengembangan produksi pangan, Untung juga ingin mengembangkan bisnis man power, yakni pelatihan tenaga kerja. Upaya peningkatan mutu tenaga kerja dirintisnya dengan pembangunan Sragen Technopark.

Advertisement

“Di wilayah Sragen peningkatan produksi pangan cukup signifikan. Tahun 2001 produksi beras Sragen baru 108.000 ton per tahun, sekarang meningkat tiga kali limpat mencapai 315.000 ton per tahun. Dalam pengelolaan tanaman pangan, Sragen mengedepankan teknik organik dan semi organik. Sistem itu ternyata cukup efektif untuk antisipasi serangan hama, karena predator yang menguntung tetap hidup,” terangnya di Kantor Dinas Bupati, Kamis (20/1).

Untuk produksi tanaman tebu, sambung Bupati, tingkat rendemennya juga mencapai 12%. Rendemen tebu itu Sragen, menurut dia, paling tinggi di antara pabrik gula lainnya. “Persoalan pangan ini mestinya Indonesia paling diuntungkan, apalagi dengan luas wilayah yang ada dan tidak terpengaruh pada perubahan iklim yang ekstrim belakangan. Di beberapa negara seperti Asutralia, Jepang dan Amerika tidak berhasil dalam pengembangan tanaman pangan akibat iklim ekstrim. Namun Indonesia mampu dan bertahan. Di Sragen pun produktivitasnya cukup tinggi,” tegasnya.

Bupati mencontohkan wilayah Kalimantan yang didominasi lahan gambut. Areal lahan gambut, ujar dia, mampu menjadi ladang pangan yang bisa untuk ekspor jika diolah secara benar. Dia mengaku memiliki metode yang efektif untuk lahan gambut dengan menyediakan tiga jenis alat berat dan mikroba untuk mengembalikan unsur hara. “Saya optimistis produktivitas pangan di lahan gambut bisa panen tiga kali per tahun. Ternyata terbukti, beberapa teman sudah membuktikan di Kalimantan,” paparnya.

Advertisement

trh

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Bupati Sragen
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif