Dari catatan pertemuan kedua tim, keduanya pernah saling jegal sebanyak tujuh kali, Qatar menggenggam dua kemenangan, Jepang sekali menang dan empat sisanya berakhir imbang. “Qatar adalah tuan rumah dan akan sangat termotivasi dan mereka bisa menyulitkan hidup kami. Namun kami harus memainkan permainan kami sendiri,” ujar Zaccheroni seperti dilansir googlenews, Kamis (20/1).
“Saya telah melihat permainan mereka, saya tahu kelemahan dan kekuatan mereka. Saya tahu apa yang bisa diharapkan. Kami harus menonjolkan permainan kami sendiri,” imbuh pelatih yang pernah menangani tiga klub raksasa Italia, AC Milan, Inter Milan dan Juventus.
Kapten Jepang, Makoto Hasebe, menambahkan timnya tidak akan meremehkan Qatar meski ranking sang lawan 76 tempat di bawah Jepang. “Saya akan menghormati Qatar, namun jika kami mengeluarkan potensi kami dan berjuang keras, saya memperkirakan kami bisa menang,” kata Makoto.
Sementara pelatih Qatar, Bruno Metsu, menyadari pasukannya akan kesulitan mengatasi Jepang yang disebutnya sebagai Barcelona-nya Asia. “Kami menyiapkan diri berhadapan dengan salah satu tim terbaik di Asia,” ujar Metsu. “Mereka bermain bagus dalam tiga pertandingan sebelumnya. Tim ini jauh lebih baik dari saat mereka tampil di Piala Dunia (2010). Mereka sangat serius dan memiliki disiplin bagus,” imbuhnya.
anh