Soloraya
Kamis, 20 Januari 2011 - 21:00 WIB

Stok seret, harga ikan laut melejit

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Pasokan ikan laut di pasaran Kota Solo turun sampai 50% menyusul tingginya gelombang laut di pantai-pantai di Tanah Air. Selain pasokan terbatas, harga ikan laut juga melejit dengan kenaikan mencapai 50%.

Pemilik kios ikan di Depo Ikan Segar, Gilingan, Djunaidi menuturkan seretnya pasokan dan tingginya harga ikan laut terjadi sejak dua hingga pekan terakhir. Kondisi itu dipicu merosotnya hasil tangkapan para nelayan di kawasan Pantai Utara, yang selama ini menjadi satu-satunya sumber ikan laut bagi pedagang. Nelayan kecil takut melaut karena gelombang laut tinggi dan membahayakan keselamatan jiwa nelayan.

Advertisement

“Paling parah sudah tiga pekan ini. Pasokan seret sampai berkurang separuh dan harganya tinggi. Tapi karena permintaan pelanggan masih ada, kami tetap menyediakan,” jelas dia, saat ditemui Espos, di kiosnya, Kamis (20/1). Djunaidi menguraikan harga ikan laut yang banyak dicari, yakni jenis tongkol harganya melonjak 47%. Semula, dia menjual ikan tongkol seharga Rp 15.000/kg. Namun, semenjak gelombang laut tak bersahabat, harga tongkol menyentuh angka Rp 22.000/kg. Kenaikan harga, menurutnya, juga terjadi pada jenis ikan tuna, tengiri dan ikan dorang. Akibat tingginya harga ikan laut, Djunaidi menyebut, sejumlah pelanggan rumah tangga memilih beralih ke ikan tawar yang harganya terbilang stabil.

Kenaikan harga ikan laut juga terpantau di Pasar Gede. Harga cumi-cumi melonjak dari sebelumnya Rp 30.000/kg menjadi Rp 45.000/kg. Sedangkan harga kepiting naik lebih tajam, dari Rp 40.000/kg menjadi Rp 65.000/kg. Salah satu pedagang pasar, Rian mengatakan akibat harga tinggi pembeli mengurangi pembelian ikan laut. Penghasilan para pedagang ikan pun menyusut.

tsa

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif