News
Kamis, 20 Januari 2011 - 13:30 WIB

PLN: Tarif listrik industri RI paling murah di Asia

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–PT PLN (persero) membantah tarif listrik industrinya termahal di Asia seperti dilontarkan sejumlah pengusaha. PLN bahkan menyampaikan tarif listriknya termasuk yang paling murah di Asia.

Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PLN Murtaqi Syamsuddin mengatakan, berdasarkan data-data yang dikumpulkan dan sudah dicek ke Bank Dunia, ternyata tarif listrik industri PLN adalah yang termurah.

Advertisement

“Saya mendengar pernyataan salah seorang pengusaha yang mengatakan bahwa harga listrik PLN untuk pelanggan Industri adalah yang termahal di Asia,” ujar Murtaqi , Kamis (20/1).

Mendengar itu, Murtaqi mengaku dirinya melakukan pengecekan ke perusahaan-perusahaan listrik melalui website mereka dan melakukan pengecekan ke Bank Dunia yang juga selalu melakukan monitoring harga-harga listrik.

“Hasilnya, ternyata justru tarif PLN adalah yang termurah. Bisa dilihat dari datanya, dan harga PLN itu adalah harga tanpa capping,”ungkap Murtaqi.

Advertisement

Berikut perbandingan tarif listrik industri Indonesia dibandingkan negara Asia lain dan juga swasta seperti disampaikan PLN:

* Indonesia: 8,24 Sen$/KWH
* Malaysia: 11,84 Sen$/KWH
* Korea: 9.98 Sen$/KWH
* Thailand: 8,57 Sen$/KWH
* Filipina: 17,35 Sen$/KWH
* Vietnam: 9,69 Sen$/KWH
* Cikarang Listrindo (CL): 9,59 Sen$/KWH.

Seperti diketahui, masalah listrik industri ini telah memicu ‘perseteruan’ antara pemerintah, PLN dan pengusaha. Pada Juli 2010 lalu pelaku industri dan bisnis mendapat kebijakan kenaikan TDL dengan pola capping maksimal 18%.

Advertisement

Kemudian pada periode 1 Oktober 2010 pelanggan listrik bisnis seperti mal, hotel, perkantoran telah lebih dahulu dicabut batas kenaikan capping 18% sementara untuk pelanggan industri tetap memakai pola capping.

Namun per Januari 2011, tidak ada lagi capping sehingga terjadi kenaikan TDL industri di atas 18% atau tepatnya sekitar 20-30%. DPR dan menteri ESDM Darwin Saleh menyalahkan PLN karena mencabut capping tanpa izin sehingga menimbulkan kontroversi.

dtc/tiw

Advertisement
Kata Kunci : Tarif Listrik Industri
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif